Maluku , Kota Ambon , Teluk Ambon Baguala , Waiheru

Stasiun Meteorologi Pattimura Ambon

00 UTC: 9.5 mm
03 UTC: 2.4 mm
06 UTC: 44.8 mm
09 UTC: 18.2 mm

Berdasarkan pengamatan dan laporan yang didapat dari berbagai sumber, bahwa telah terjadi Banjir setinggi pinggang orang dewasa merendam permukiman warga di Kota Ambon, Maluku. Banjir juga merendam ruas jalan utama yang menyebabkan arus lalu lintas terhambat. Permukiman yang terendam itu di kawasan Desa Waiheru dan Desa Batu Merah mencapai pinggang orang dewasa. Laporan peringatan dini cuaca yang dibuat oleh Stasiun Meteorologi Kelas II Pattimura Ambon mengambarkan bahwa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang sesaat terjadi pada tanggal 04 Juli 2024 pukul 00.00 WIT hingga tanggal 05 Juni 2024. Secara klimatologis Kota Ambon dan sekitarnya berada pada musim penghujan. Berdasarkan analisa meteorologis mengindikasikan keadaan atmosfer yang cukup mendukung terbentuknya awan-awan hujan, seperti aktifnya sirkulasi siklonik di Filiphina yang mengakibatkan terbentuknya daerah belokan angin dan konvergensi di Pulau Ambon, Buru dan Seram. Kelembaban Udara di lapisan 850 hingga 700 milibar yang cukup basah di pulau Ambon, pulau Buru dan pulau Seram yaitu bekisar 70 – 90% yang juga mendukung dalam pertumbuhan awan-awan hujan.
Pada tanggal 04 Juli 2024 dilaporkan terjadi Banjir setinggi pinggang orang dewasa merendam permukiman warga di Kota Ambon, Maluku. Banjir juga merendam empat ruas jalan utama yang menyebabkan terganggunnya arus lalu lintas. Permukiman yang terendam itu di kawasan Desa Waiheru dan Desa Batu Merah, air mencapai pinggang orang dewasa. Laporan peringatan dini cuaca yang dibuat oleh Stasiun Meteorologi Kelas II Pattimura Ambon mengambarkan bahwa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang sesaat terjadi pada tanggal 04 Juli 2024 pukul 00. 00 WIT hingga tanggal 05 Juli 2024. Hal ini terlihat pada data radar dan citra satelit cuaca pukul yang menunjukan adanya pertumbuhan awan yang aktif pada wilayah tersebut. Hujan intesitas sedang hingga lebat disertai angin kencang disebabkan oleh pertumbuhan awan-awan hujan yaitu awan cumulonimbus (Cb) yang terjadi secara masif dan konsisten.
Keadaan atmosfer yang cukup mendukung terbentuknya awan-awan hujan, seperti aktifnya sirkulasi siklonik di Filiphina yang mengakibatkan terbentuknya daerah belokan angin dan konvergensi di Pulau Buru, Ambon, dan Seram. Kelembaban Udara di lapisan 850 hingga 700 milibar yang cukup basah yaitu bekisar 70 – 90 % di pulau Ambon, pulau Buru dan pulau Seram juga turut memberikan kontribusi dalam pertumbuhan awan-awan hujan.
Analisis ini dibuat sebagai bahan perbandingan dan pelaporan kepada Pusat Meteorologi Publik, beserta bukti juga laporan yang telah dikumpulkan oleh Stasiun Meteorologi Kelas II Pattimura Ambon.
​​​​​​​Banjir di Kota Ambon disebabkan oleh hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang terjadi sejak dini hari tanggal 4 Juli 2024. Laporan peringatan dini cuaca yang dibuat oleh Stasiun Meteorologi Kelas II Pattimura Ambon mengambarkan bahwa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang sesaat terjadi pada tanggal 4 Juli 2024 hingga laporan ini dibuat. Secara klimatologis Kota Ambon dan sekitarnya berada pada musin penghujan. Berdasarkan analisa meteorologis mengindikasikan keadaan atmosfer yang cukup mendukung terbentuknya awan-awan hujan, seperti adanya daerah pertemuan dan belokan angin dan kondisi atmosfer lapisan atas yang basah di sekitar pulau Ambon, Buru dan Seram.

Rekomendasi
Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang, namun terus waspada dengan memantau perkembangan informasi dan Peringatan Dini cuaca melalui berbagai kanal sbb:
1) www.bmkg.go.id
2) https://twitter.com/infoBMKGMaluku
3) https://www.facebook.com/BMKG.Maluku/
4) Aplikasi mobile phone Info BMKG yg dapat diinstal melalui Play Store atau App Store.
5) Call Center 196