El Niño Southern Oscillation (ENSO)

Dipole Mode Indeks (DMI)

MJO

Pada tanggal 14 April 2024 terpantau aktif di kuadran  (Maritim Continent) tidak berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan di wilayah Banten.

FENOMENA GELOMBANG ATMOSFER

Gelombang ekuator terpantau gelombang Rosby aktif di sekitar wilayah Utara Banten. Kondisi ini berpengaruh pada peningkatan pertumbuhan awan hujan di Wilayah Banten.

POLA ANGIN

Berdasarkan analisis angin lapisan 3000 feet pada pukul 00.00 UTC menunjukkan secara umum angin bergerak dari Timur - Tenggara dengan kecepatan berkisar 10 – 15 knots 

POLA TEKANAN UDARA

KELEMBABAN UDARA

Kelembapan udara di Banten  berkisar 60 – 90 % dari lapisan 925 – 850 mb.  Berdasarkan nilai kelembapan udara tersebut menunjukkan keadaan yang cukup basah bahwa pada lapisan bawah. Sedangkan sebagain besar wilayah Banten cukup kering pada lapisan 700 – 500 mb kecuali wilayah Utara Banten kelembapan udara basah dari lapisan 925 - 500 mb mencapai 60 – 100 %.

SUHU PERMUKAAN LAUT (SPL)

Suhu muka laut di sekitar perairan Banten berkisar antara 29˚C hingga 31˚C (Gb.1.a). Anomali suhu muka laut di perairan Banten berkisar antara 0.5˚C hingga 2.5˚C

DAERAH KONVERGENSI, KONFLUEN, BELOKAN ANGIN

Terdapat adanya belokan angin di Utara Banten

LABILITAS UDARA

Berdasarkan data pengamatan udara atas WIII Jakarta pada tanggal 18 April 2024 jam 12 Z, CAPE bernilai 1376 J/Kg, K – Index (KI) sebesar 36.60 menunjukkan adanya konvektif, Lifted Index (LI) bernilai -2.76 dan Showalter Index (SI) bernilai -1.43 menunjukkan udara labil, dan indeks TTI 43.50 menunjukkan potensi terjadinya Thunderstorm (TS). Sehingga mendukung potensi pertumbuhan awan konvektif.
Berdasarkan data pengamatan udara atas WIII Jakarta pada tanggal 17 April 2024 jam 12 Z, K – Index (KI) sebesar 39.30 menunjukkan adanya konvektif, Lifted Index (LI) bernilai -1.81 dan Showalter Index (SI) bernilai -2.35 menunjukkan udara labil, dan indeks TTI 47.80 menunjukkan potensi terjadinya Thunderstorm (TS). Sehingga mendukung potensi pertumbuhan awan konvektif.

ANALISIS CITRA SATELIT CUACA

Berdasarkan Citra Satelit Himawari-8 tanggal 18 April 2024 (Gb.6.a.), terlihat pertumbuhan awan konvektif jam 08.30 UTC di wilayah Tangerang Selatan, Provinsi Banten. Awan konvektif tersebut semakin aktif dan meluas pada pukul 08.50 UTC.  Tinggi pucak awan semakin meningkat mencapai suhu -100°C pada pukul 09.50 UTC. Hingga pukul 10.50 UTC awan konvektif terpantau masih bertahan namun suhu puncak awan mulai berkurang dan awan mulai meluruh jam 12.40 UTC. Sedangkan di wilayah Lebak awan kovektif mulai aktif sejak pukul 09.50 UTC hingga pukul 15.50 UTC. Dengan suhu puncak awan terendah mencapai -80°C.
Sedangkan pada tanggal 17 April 2024 awan konvektif mulai aktif di wilayah Kota Cilegon pada pukul 10.40 UTC. Suhu punck awan mencapai nilai terendah (-100°C) pada pukul 11.50 UTC berlangsung hingga pukul 13.10 UTC. Awan konvektif mulai meluruh pada pukul 15.20 UTC.

ANALISIS CITRA RADAR CUACA

Berdasarkan Citra Radar Cuaca Jakarta (Gb.7.a), pada 18 April 2024 pada pukul 09.19 UTC (16.19 WIB) terpantau hujan mulai terjadi di bagian Timur dan Selatan Kota Tangerang Selatan. Pada jam 09.27 UTC (16.27 WIB) hujan semakin meluas dengan intensitas sedang hingga lebat di seluruh wilayah Kota Tangerang Selatan dan bertahan hingga jam 10.55 UTC (17.55 WIB). Pada jam 11.35 UTC (18.35 WIB) intensitas hujan berkurang menjadi ringan sampai pada jam 15.55 UTC (22.55 WIB). Sedangkan di wilayah lebak terlihat dari citra radar lampung mulai terjadi hujan di beberapa titik pada pukul 08.08 UTC (15.08 WIB). Kemudian mulai menluas dengan intensitas hujan sedang hingga lebat pada pukul 09.28 UTC (16.28 WIB) dan meluruh pada pukul 11.28 UTC (18.28 WIB).
Berdasarkan Citra Radar Cuaca Jakarta (Gb.7.b), pada 17 April 2024 pada pukul 11.59 UTC (18.59 WIB) mulai terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Cilegon. Pada pukul 13.03 UTA (20.03 WIB) hujan mulai berkurang intensitasnya.