El Niño Southern Oscillation (ENSO)

Dipole Mode Indeks (DMI)

FENOMENA GELOMBANG ATMOSFER

Nilai OLR hari ini diprakirakan cenderung negatif dan terdapat gangguan gelombang atmosfer Rossby

POLA ANGIN

Angin di wilayah Jawa Timur masih dominan dari arah Timut - Tenggara, adanya pola pertemuan angin atau konvergensi di wilayah JawaTimur.

POLA TEKANAN UDARA

KELEMBABAN UDARA

Kelembaban Udara di wilayah Jawa Timur menunjukkan RH pada lapisan 850 hPa (bawah) sebesar 60-100%, yang berarti dalam kondisi lembab. RH pada lapisan 700 hPa (menengah) sebesar 4090%, yang berarti juga dalam kondisi lembab. RH pada lapisan 500 hPa (atas) sebesar 20-70%, yang berarti dalam kondisi lembab. Dengan demikian kondisi atmosfer lapisan udara atas Jatim sangat mendukung untuk proses penjenuhan awan.

SUHU PERMUKAAN LAUT (SPL)

Suhu muka laut di sekitar wilayah perairan Jawa Timur tercatat sebesar 26 - 31 ºC dengan anomali sebesar 0.0 s/d +2.5 ºC, menunjukkan aktivitas penguapan cukup hangat, khususnya di Perairan Selat Madura dan Laut Jawa, yang berkontribusi dalam suplai uap air ke atmosfer untuk tumbuh menjadi awan awan hujan.

DAERAH KONVERGENSI, KONFLUEN, BELOKAN ANGIN

LABILITAS UDARA

Indeks LI bernilai -4, SWEAT 213, KI bernilai 36.7, dan CAPE sebesar 938 J/Kg mengindikasikan atmosfer labil sedang, yaitu parsel udara yang mengandung uap air mudah terangkat ke atas, sehingga memudahkan pertumbuhan awan konvektif dalam skala lokal. 

ANALISIS CITRA SATELIT CUACA

Pada citra satelit Himawari produk IR Enhanced (EH), terpantau suhu puncak awan antara -56 s/d -69 °C mengindikasikan adanya pertumbuhan jenis awan Cumulonimbus yang cukup signifikan di Kab. Lamongan

ANALISIS CITRA RADAR CUACA

Pada citra radar cuaca CMAX di sekitar Kec. Temayang, Kec. Dander, Kec. Kedungadem, dan Kec. Ngasem, Kab. Bojonegoro, terpantau adanya pertumbuhan awan konvektif dengan nilai reflektivitas maksimum mencapai 38-55 dBz yang mengindikasikan adanya jenis awan Cumulonimbus yang dapat menghasilkan hujan sedang hingga lebat disertai angin kencang.