BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA
Jl.Angkasa I No.2 Kemayoran, Jakarta 10720, Telp: (021) 4246321, fax: (021) 4246703
PO. BOX 3540 JKT, Website : http://www.bmkg.go.id, Email : info@bmkg.go.id

ANALISIS CUACA PADA KEJADIAN ANGIN KENCANG, HUJAN ES
DI JAWA BARAT , KABUPATEN BOGOR , CITEUREUP , TARIKOLOT
TANGGAL 28 OKTOBER 2024


I. INFORMASI KEJADIAN
LOKASI
  • Jawa Barat , Kabupaten Bogor , Citeureup , Tarikolot
  • Jawa Barat , Kabupaten Bogor , Cibinong , Pondok Rajeg
TANGGAL 28 Oktober 2024 15:00 WIB (Sore)
DAMPAK Pohon Tumbang, Bangunan Rusak, Gangguan Transportasi
Berdasarkan informasi media online Hujan es dan Angin Kencang yang terjadi di Kampung Babakan, Kec. Citeureup, dan Kel. Pondok Rajeg, Kec. Cibinong Kab. Bogor; Jalan Raya Citayam Kec Cipayung dan Kec. Sawangan Kota Depok pada sore hari (sekitar pukul 14.30 – 15.00 WIB), kejadian ini mengakibatkan beberapa Warung/Kios dan rumah warga di Cipayung mengalami kerusakan, pohon tumbang di beberapa titik sehingga mengakibatkan kemacetan, saluran listrik atas KRL tertimpa atap seng penutup rumah sehingga 20 jadwal keberangkatan KRL tertunda.
BERITA KEJADIAN
II. DATA PENGAMATAN SYNOPTIK
POS HUJAN CURAH HUJAN / KECEPATAN ANGIN
AWS Jagorawi
10.2 (Lebat), Pukul 15.10 - 16.10 WIB
6.8 (sedang), Pukul 16.10 – 17.10 WIB
14,2 km/jam, Pukul 16.00 WIB, Dari Barat Daya
ARG Rek. Cibinong
41.8 (sangat lebat), 15.10 – 16.10 
III. ANALISIS METEOROLOGI
A. SKALA GLOBAL
INDIKATOR
KETERANGAN
El Niño Southern Oscillation (ENSO)
Indeks ENSO di NINO 3.4 berada pada nilai -0,61 (normal +- 0.5) hal ini mengindikasikan peningkatan pola konvektif di sebagian wilayah Indonesia bagian Timur
Dipole Mode Indeks (DMI)

B. SKALA REGIONAL
FENOMENA GELOMBANG ATMOSFER

POLA ANGIN
Berdasarkan model analisis angin pada lapisan 3000 feet pukul 00.00 UTC secara umum angin di wilayah Jawa Barat didominasi dari arah tenggara hingga selatan. Terdapat Siklon Tropis Kong-Rey di Laut Filipina timur laut Filipina; Ex-TC Trami di sekitar wilayah Laut Cina Selatan dan Sirkulasi siklonik di Samudra Hindia barat Pulau Sumatera yang secara tidak langsung mengakibatkan pembentukan area netral point di Pulau Sumatera bagian selatan; area belokan angin di perairan Laut Jawa hingga Selat Karimata, dan area konfluensi di barat daya wilayah Jawa Barat. Kondisi ini dapat mendukung pertemuan massa udara dan pembentukan awan konvektif di sebagian wilayah Jawa Barat.
POLA TEKANAN UDARA

KELEMBABAN UDARA
Kelembapan udara di wilayah Jawa Barat pada lapisan 850 - 700 mb berkisar antara 40 - 98%, pada lapisan 500 mb 10 – 50 %.
SUHU PERMUKAAN LAUT (SPL)
Anomali suhu muka laut di sebagian wilayah perairan Indonesia masih hangat, mendukung terjadinya penguapan dan suplai uap air di wilayah Jawa Barat.
DAERAH KONVERGENSI, KONFLUEN, BELOKAN ANGIN

C. SKALA LOKAL
LABILITAS UDARA
Indeks labilitas udara di wilayah Jawa Barat adalah:
  • K-Index berkisar 28 s/d 35 kemungkinan konvektif sedang
  • L-Indeks berkisar -1 s/d -4, mengindikasikan kondisi atmosfer yang labil dengan potensi terjadinya Thunderstrom.
  • ​​​​​​​Showalter Indeks berkisar -2 s/d 2, mengindikasikan kemungkinan terjadinya Thunderstrom dan hujan sangat lebat dengan durasi yang sangat singkat (Shower).
D. CITRA SATELIT CUACA
ANALISIS CITRA SATELIT CUACA

E. CITRA RADAR CUACA
ANALISIS CITRA RADAR CUACA
Berdasarkan pantauan citra radar, terpantau bibit awan konvektif mulamula muncul di Kab Bogor bagian selatan dan timur pada pukul 13.09 WIB, kemudian secara massif terus tumbuh dengan relatif cepat menjadi awan konvektif matang pada pukul 13.17 WIB, kemduian terus meluas ke wilayah Kab Bogor lainnya hingga Kota Bogor, awan bergerak relatif ke barat laut hingga utara hingga mencapai wilayah Kota Depok pada sekitar pukul 15.01 WIB. Reflektifitas maksimum berada pada rentang 50 – 60 dBZ dengan karakter awan yang bertahan relatif lama, namun berangsur meluruh pada sekitar pukul 18.00 WIB, sedangkan pecahan awan lainnya masih terpantau signifikan bergerak ke arah timur (wilayah Purwakarta). Kondisi ini mengindikasikan telah terjadi hujan sangat lebat disertai kilat/petir disertai angin kencang di sebagian wilayah Kab dan Kota Bogor dan Kota Depok diantara rentang waktu siang hingga menjelang malam hari.  Awan jenis ini juga dapat mengindikasikan terjadinya cuaca esktrem lainnya seperti hujan esktrem, hujan es dan angin puting beliung.
IV. KESIMPULAN
  1. Berdasarkan dinamika atmosfer terkini terdapat beberapa faktor pengendali cuaca dan iklim di wilayah Jawa Barat dinataranya yakni anomali suhu muka laut di sebagian wilayah perairan Indonesia relatif hangat; Indeks ENSO berada pada nilai -0.61;  kelembapan udara di wilayah Jawa Barat pada lapisan 850 - 700 mb berkisar antara 40 - 98%, pada lapisan 500 mb 10 – 50 %; terpantau area belokan angin di perairan Laut Jawa hingga Selat Karimata, dan area konfluensi di barat daya wilayah Jawa Barat; labilitas atmosfer berada pada labil sedang hingga kuat. Kondisi ini dapat mendukung pertemuan massa udara dan pembentukan awan konvektif di sebagian wilayah Jawa Barat.
  2. ​​​​​​​Berdasarkan pantauan citra radar, pengamatan alat curah hujan dan angin otomatis di sekitar lokasi terdampak, terpantau awan konvektif di sebagian wilayah Kab dan Kota Bogor, Kota Depok dan Kab Purwakarta yang mengakibatkan hujan sangat lebat disertai kilat/petir dan angin kencang pada rentang waktu antara menjelang siang hingga menjelang malam hari.
V. PROSPEK KEDEPAN

  1. Waspada terhadap terjadinya cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai dengan kilat atau petir dan juga angin kencang pada sore hari, terutama pada hari dimana terjadi pemanasan kuat antara pukul 10.00 hingga 14.00 WIB, biasanya ditandai dengan jenis awan yang berwarna gelap, dan menjulang tinggi seperti kembang kol dan terkadang memiliki landasan pada puncaknya (Awan jenis Cumulonimbus).
  2. Waspada terhadap potensi sambaran petir dengan berlindung di tempat tertutup, menghindari pohon, tiang listrik, reklame, atau sesuatu yang tinggi lainnya yang bisa roboh saat terjadi angin kencang, menghindari tempat tinggi dan terbuka, mematikan alat komunikasi sementara waktu, dan menjaga jarak aman jika sedang berteduh di luar ruangan.
  3. Khusus untuk daerah bertopografi curam/bergunung atau rawan longsor agar tetap waspada khususnya pada kejadian hujan dengan intensitas ringan hingga lebat yang terjadi selama beberapa hari berturut-turut. Pada daerah dataran rendah dan dekat aliran sungai, untuk mewaspadai potensi genangan/banjir.
  4. Diprakirakan 3 hari ke depan terdapat potensi hujan ringan hingga sedang pada skala lokal (hari ke 1 dan 2 ); potensi hujan sedang hingga lebat disertai kilat/petir dan angin kencang pada skala lokal (hari ke 3) di sebagian wilayah Kabupaten Bogor Kota Depok, dan Kab Purwakarta.

VI. INFORMASI PERINGATAN DINI
PERINGATAN DINI
PRODUK (GAMBAR/SCREENSHOOT)
MINGGUAN

2 HARI KEDEPAN

NOWCASTING
VII. LAMPIRAN
1. Streamline
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!

2. Suhu Muka Laut
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!

3. Kelembaban Relatif
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!
4. Citra Satelit Cuaca
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!


5. Citra Radar
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!

6. Peta Isohyet
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!


7. Peta GSMAP
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!


8. Profil Udara Atas
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!


9. Data Sinoptik
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!


10. Lintasan Siklon Tropis
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!


11. Peta Kebakaran Hutan
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!


12. Indeks Lokal
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!
13. ENSO
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!