BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Jl.Angkasa I No.2 Kemayoran, Jakarta 10720, Telp: (021) 4246321, fax: (021) 4246703 PO. BOX 3540 JKT, Website : http://www.bmkg.go.id, Email : info@bmkg.go.id |
LOKASI
|
|
---|---|
TANGGAL | 10 Oktober 2024 17:00 WIB (Sore) |
DAMPAK |
Banjir / Genangan, Tanah Longsor 1. 1. Hujan lebat mengakibatkan banjir limpasan pada pukul 17.30 WIB di Jalan Lingkar Selatan, Kelurahan Cibeureum Hilir, Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi. 2. Hujan lebat mengakibatkan tanah longsor di Kp. Sukaraja Rt 003/0010, Desa Pasirhalang, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi pada pukul 17.00 WIB menyebabkan jalan perkampungan terputus |
BERITA KEJADIAN
|
POS HUJAN | CURAH HUJAN / KECEPATAN ANGIN |
---|---|
ARG Sukaraja |
65 (Ekstrem) Pukul 16.40 – 17.40 WIB |
INDIKATOR
|
KETERANGAN |
---|---|
El Niño Southern Oscillation (ENSO) |
|
Dipole Mode Indeks (DMI) |
FENOMENA GELOMBANG ATMOSFER |
|
POLA ANGIN |
Angin di Jawa Barat pada lapisan 3000 feet secara umum didominasi dari arah timur – tenggara. Terdapat Sirkulasi Siklonik di sekitar Laut Cina Selatan barat Kalimantan yang membentuk daerah perlambatan angin (konvergensi) di sekitar Pesisir utara Jawa Barat kondisi tersebut mendukung pertumbuhan awan hujan |
POLA TEKANAN UDARA |
|
KELEMBABAN UDARA |
Kelembapan udara di wilayah Jawa Barat pada lapisan 850 - 700 mb berkisar antara 60 - 97%, kondisi tersebut mendukung pertumbuhan awan konvektif |
SUHU PERMUKAAN LAUT (SPL) |
Anomali suhu muka laut di sebagian wilayah perairan Indonesia masih hangat, mendukung terjadinya penguapan dan suplai uap air di wilayah Jawa Barat. |
DAERAH KONVERGENSI, KONFLUEN, BELOKAN ANGIN |
LABILITAS UDARA |
Indeks labilitas udara di wilayah Jawa Barat adalah: § K-Index berkisar 26 s/d 33 kemungkinan konvektif sedang. § L-Indeks berkisar -1 s/d -3, mengindikasikan kondisi atmosfer yang labil dengan potensi terjadinya Thunderstrom. Showalter Indeks berkisar -2 s/d 1, mengindikasikan kemungkinan terjadinya Thunderstrom dan hujan sangat lebat dengan durasi yang sangat singkat (Shower). |
ANALISIS CITRA SATELIT CUACA |
Kabupaten dan Kota Sukabumi Berdasarkan pantauan citra radar terpantau pertumbuhan sel awan hujan di wilayah Kab dan Kota Sukabumi bagian utara dan timur, awan tersebut tumbuh dengan cepat, pukul 15.57 WIB terpantau meluas ke wilayah Kota Sukabumi. Pada sore hari pukul 17.00 WIB tutupan awan di wilayah Kab Sukabumi bagian utara dan Kota Sukabumi semakin menguat, terjadi reflektvitas radar maksimum mencapai 40-55 dBz dan penurunan suhu puncak awan mencapai -80°C s/d -69°C antara pukul 16.30 – 17.17 WIB. Kondisi ini, mengindikasikan terjadinya peningkatan proses konvektif dengan jenis awan Cumulonimbus yang berpotensi hujan signifikan pada periode tersebut. Awan hujan di wilayah terdampak terpantau meluruh pada pukul 18.53 WIB |
ANALISIS CITRA RADAR CUACA |
Kabupaten dan Kota Sukabumi Berdasarkan pantauan citra radar terpantau pertumbuhan sel awan hujan di wilayah Kab dan Kota Sukabumi bagian utara dan timur, awan tersebut tumbuh dengan cepat, pukul 15.57 WIB terpantau meluas ke wilayah Kota Sukabumi. Pada sore hari pukul 17.00 WIB tutupan awan di wilayah Kab Sukabumi bagian utara dan Kota Sukabumi semakin menguat, terjadi reflektvitas radar maksimum mencapai 40-55 dBz dan penurunan suhu puncak awan mencapai -80°C s/d -69°C antara pukul 16.30 – 17.17 WIB. Kondisi ini, mengindikasikan terjadinya peningkatan proses konvektif dengan jenis awan Cumulonimbus yang berpotensi hujan signifikan pada periode tersebut. Awan hujan di wilayah terdampak terpantau meluruh pada pukul 18.53 WIB |
1. Anomali suhu muka laut di sebagian wilayah perairan Indonesia masih hangat, mendukung terjadinya penguapan dan suplai uap air di wilayah Jawa Barat; kelembapan udara di wilayah Jawa Barat pada lapisan 850 - 700 mb berkisar antara 60 - 97%; Angin di Jawa Barat pada lapisan 3000 feet secara umum didominasi dari arah timur – tenggara, terdapat Sirkulasi Siklonik di sekitar Laut Cina Selatan barat Kalimantan yang membentuk daerah perlambatan angin (konvergensi) di sekitar Pesisir utara Jawa Barat kondisi tersebut mendukung pertumbuhan awan hujan; labilitas atmosfer secara umum bervariasi pada kategori ringan hingga kuat. Berdasarkan pantauan citra radar dan data curah hujan terpantau pertumbuhan awan hujan di sekitar lokasi terdampak (Kabupaten dan Kota Sukabumi). Tutupan awan menguat pada sore hingga menjelang hari, pada periode tersebut terpantau hujan signifikan dengan intensitas lebat hingga ekstrem. Pada daerah dataran rendah, intensitas hujan tinggi tersebut berpotensi menyebabkan genangan, sedangkan pada dataran tinggi berpotensi menyebabkan kerawanan tanah longsor karena tanah yang basah cenderung lebih labil |
Diprakirakan 3 hari kedepan, terdapat potensi hujan yang dapat di sertai kilat/petir dan angin kencang pada skala lokal di sebagian wilayah Kabupaten dan Kota Sukabumi |
PERINGATAN DINI
|
PRODUK (GAMBAR/SCREENSHOOT) |
---|---|
MINGGUAN |
|
2 HARI KEDEPAN |
|
NOWCASTING |
✓ File berhasil diupload!
|
✓ File berhasil diupload!
|
|
|
✓ File berhasil diupload!
|
✓ File berhasil diupload!
|
|
|
✓ File berhasil diupload!
|
✓ File berhasil diupload!
|
|
|
✓ File berhasil diupload!
|
✓ File berhasil diupload!
|
|
|
✓ File berhasil diupload!
|
✓ File berhasil diupload!
|
|
|
✓ File berhasil diupload!
|
✓ File berhasil diupload!
|
|
|
✓ File berhasil diupload!
|
✓ File berhasil diupload!
|
|
|
✓ File berhasil diupload!
|
✓ File berhasil diupload!
|
|
|
✓ File berhasil diupload!
|
✓ File berhasil diupload!
|
|
|
✓ File berhasil diupload!
|
✓ File berhasil diupload!
|
|
|
✓ File berhasil diupload!
|
✓ File berhasil diupload!
|
|
|
✓ File berhasil diupload!
|
✓ File berhasil diupload!
|
|
|
✓ File berhasil diupload!
|
✓ File berhasil diupload!
|
|
|
Stasiun Klimatologi Kelas I Bogor
10 Oktober 2024 Prakirawan Cuaca - |