BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA
Jl.Angkasa I No.2 Kemayoran, Jakarta 10720, Telp: (021) 4246321, fax: (021) 4246703
PO. BOX 3540 JKT, Website : http://www.bmkg.go.id, Email : info@bmkg.go.id

ANALISIS CUACA PADA KEJADIAN HUJAN LEBAT
DI SULAWESI BARAT , KABUPATEN MAMUJU TENGAH , KAROSSA
TANGGAL 23 AGUSTUS 2024


I. INFORMASI KEJADIAN
LOKASI
Sulawesi Barat , Kabupaten Mamuju Tengah , Karossa
TANGGAL 23 Agustus 2024 01:00 WITA
DAMPAK Tanah Longsor, Gangguan Transportasi
Hujan dengan intensitas ringan - lebat pada tanggal 22 Agustus 2024 mengakibatkan longsor di Jalan Trans Sulawesi wilayah Desa Lara Kecamatan Karossa Kabupaten Mamuju Tengah. Hujan dengan Intensitas ringan - lebat yang mengguyur Wilayah Kabupaten Mamuju Tengah pada hari Jumat 23 Agustus 2024 yang berlangsung dari siang hari mengakibatkan longsor di Jalan Trans Sulawesi wilayah Desa Lara Kecamatan Karossa Kabupaten Mamuju Tengah. Pada pukul 01.00 Wita, BMKG Tampa Padang Mamuju menerima informasi tentang adanya kejadian longsor tersebut. Akses Jalan Trans Sulawesi wilayah Desa Lara Kecamatan Karossa Kabupaten Mamuju Tengah tertutup dan tidak dapat dilewati oleh pengendara roda 2 dan 4.
BERITA KEJADIAN
II. DATA PENGAMATAN SYNOPTIK
POS HUJAN CURAH HUJAN / KECEPATAN ANGIN
Pos Hujan Karossa
80 mm (Hujan Lebat)
III. ANALISIS METEOROLOGI
A. SKALA GLOBAL
INDIKATOR
KETERANGAN
El Niño Southern Oscillation (ENSO)
Nilai ini menunjukkan nilai yang tidak berpengaruh terhadap peningkatan hujan di wilayah Indonesia.
Dipole Mode Indeks (DMI)
Suplai uap air dari dari Samudera Hindia ke wilayah Indonesia bagian barat tidak signifikan sehingga tidak berkontribusi dalam pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia bagian tengah.
MJO
Berkontribusi dalam proses pembentukan awan hujan di Indonesia.
B. SKALA REGIONAL
FENOMENA GELOMBANG ATMOSFER

POLA ANGIN
Analisis Angin pada jam 12 UTC tanggal 22 Agustus 2024 menunjukkan adanya pola belokan angin di wikayah perairan selat Makassar bagian Utara hingaa di Kalimantan pada lapisan 3000 ft, kondisi ini mendukung potensi pertumbuhan awan konvektif di sekitar perairan selat Makassar bagian tengah dan utara serta bagian pesisir Sulawesi Barat. Sementara itu pada lapisan 5000 – 18000 ft tidak terdapat pola angin signifkan.
POLA TEKANAN UDARA

KELEMBABAN UDARA
Nilai kelembaban Udara (RH) perlapisan 850 mb – 500 mb yang ditunjukkan pada tanggal 22 Agustus 2024 pukul 12.00 UTC. Nilai RH pada lapisan 850 dan 700 mb berkisar abtara 85 – 95%. Sementara itu, pada lapisan 500 mb nilai RH pada lapisan ini berkisar antara 75 – 85%. Hal ini menunjukkan kondisi kelembaban udara dari lapisan 850 mb hingga lapisan 500 mb mendukung pembentukan awan - awan konvektif di Wilaya Sulawesi Barat, termasuk di Kab. Mamuju Tengah sehingga berpotensi tinggi terbentuknya awan yang dapat menyebabkan hujan lebat.
SUHU PERMUKAAN LAUT (SPL)
Analisis Suhu Permukaan Laut dan Anomali Suhu Permukaan Laut menunjukkan suhu permukaan air laut di perairan Selat Makassar berkisar antara 29 - 30°C, dan anomali suhu permukan laut berkisar antara 0.5 –1.5°C. Hal tersebut menunjukkan adanya potensi penguapan meningkat (peningkatan massa uap air).
DAERAH KONVERGENSI, KONFLUEN, BELOKAN ANGIN

C. SKALA LOKAL
LABILITAS UDARA

D. CITRA SATELIT CUACA
ANALISIS CITRA SATELIT CUACA
Berdasarkan Citra Satelit Himawari-8, sekitar pukul 15.00 – 21.00 WITA, di Kab. Mamuju, Mamuju Tengah dan Pasangkayu terdapat pertumbuhan awan konvektif. Di wilayah Mamuju Tengah, Awan konvektif terbentuk mulai pukul 16.00 WITA hingga berakhir pada pukul 19.30 WITA.
E. CITRA RADAR CUACA
ANALISIS CITRA RADAR CUACA

IV. KESIMPULAN
  1. Hujan dengan intensitas sedang-lebat mengakibatkan Tanah Longsor di jalan lintas trans Sulawesi, Besa Lara, Kecamatan Karossa, Kabupaten. Mamuju Tengah.
  2. Hujan dengan intensitas sedang – lebat disebabkan oleh penguapan yang tinggi, hal ini disebabkan oleh nilai SST dan ANOMALI SST yang hangat di perairan Mamuju.
  3. Analisis Streamline juga menunjukkan adanya daerah belokan angin sehingga meningkatkan pertumbuhan awan – awan konvektif di wilayah Kab. Mamuju, Mamuju Tengah, dan Pasangkayu, hal itu terlihat dari sebaran hujan yang cukup merata di wilayah-wilayah tersebut.
  4. Kelembapan udara (RH ) yang basah dari lapisan 850 mb, 700mb, dan 500 mb di wilayah Mamuju menunjukkan potensi pertumbuhan awan konvektif di wilayah Mamuju
  5. Arah angin bergerak dari arah utara hingga tenggara, membawa awan – awan hujan ke wilayah Mamuju Tengah turut meningkatkan akumulasi Curah Hujan di wilayah Mamuju Tengah.
  6. Tanah Longsor yang terjadi sekitar pukul 01.00 WITA tanggal 23 Agustus 2024 disebabkan oleh hujan lebat yang terjadi mulai dari pukul 16.00 WITA hingga pukul 20.00 WITA, dimana longsor tidak terjadi pada saat hujan lebat melainkan setelah periode hujan lebat berakhir.
V. PROSPEK KEDEPAN

VI. INFORMASI PERINGATAN DINI
PERINGATAN DINI
PRODUK (GAMBAR/SCREENSHOOT)
MINGGUAN

2 HARI KEDEPAN

NOWCASTING

VII. LAMPIRAN
1. Streamline
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!


2. Suhu Muka Laut
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!


3. Kelembaban Relatif
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!


4. Citra Satelit Cuaca
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!


5. Citra Radar
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!


6. Peta Isohyet
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!


7. Peta GSMAP
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!


8. Profil Udara Atas
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!


9. Data Sinoptik
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!


10. Lintasan Siklon Tropis
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!


11. ENSO
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!


12. IOD
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!


13. MJO
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!