BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA
Jl.Angkasa I No.2 Kemayoran, Jakarta 10720, Telp: (021) 4246321, fax: (021) 4246703
PO. BOX 3540 JKT, Website : http://www.bmkg.go.id, Email : info@bmkg.go.id

ANALISIS CUACA PADA KEJADIAN HUJAN LEBAT
DI KALIMANTAN SELATAN , KABUPATEN TANAH BUMBU , MANTEWE , EMIL BARU
TANGGAL 18 JUNI 2024


I. INFORMASI KEJADIAN
LOKASI
Kalimantan Selatan , Kabupaten Tanah Bumbu , Mantewe , Emil Baru
TANGGAL 18 Juni 2024 WITA
DAMPAK Tanah Longsor, Gangguan Transportasi
Telah terjadi longsor pada di wilayah Desa Emil Baru, Kecamatan Mantewe, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan yang menyebabkan tertutupnya jalan trans Batulicin – Kandangan sehingga tidak bisa dilewati oleh kendaraan roda 6. Pada hari Selasa, 18 Juni 2024.
BERITA KEJADIAN
II. DATA PENGAMATAN SYNOPTIK
POS HUJAN CURAH HUJAN / KECEPATAN ANGIN
AAWS Karang Bintang
AWS Kusan Hulu
AWS Hampang
ARG Sukadamai
ARG Angsana
ARG Tanah Bumbu
2.6
11.4
4.8
32.6
7.8
25.4
III. ANALISIS METEOROLOGI
A. SKALA GLOBAL
INDIKATOR
KETERANGAN
El Niño Southern Oscillation (ENSO)
·       Indeks Nino 3.4 bernilai +0.34 yang menunjukkan suplai uap air dari Samudera Pasifik Tengahke Samudera Pasifik Timur tidak signifikan terhadap pertumbuhan awan hujan di wilayah
Dipole Mode Indeks (DMI)
·       IOD bernilai +0.06, dimana kondisi ini mengindikasikan adanya pergerakan uap air dari wilayah Samudra Hindia ke wilayah Indonesia bagian barat kurang berpengaruh terhadap pembentukanawan di wilayah Indonesia bagian barat.
B. SKALA REGIONAL
FENOMENA GELOMBANG ATMOSFER
·       Fase konvektif MJO terpantau berada di Kuadran 8 (Western Hem. and Africa) yang menunjukkan bahwa MJO tidak berkontribusi
terhadap proses pembentukan awan hujan diwilayah Indonesia.
POLA ANGIN
Berdasarkan model sea surface temperature (SST) dan anomalinya pada tanggal 18 Juni 2024 terpantau suhu permukaan laut di sekitar perairan selatan Kalimantan dan Selat Makassar berkisar antara 28 – 29 0C dengan anomali +0.0 hingga +0.5 0C. Hal ini tidak terlalu berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan diwilayah Kalimantan Selatan. (Lampiran 2).
Berdasarkan analisis streamline tanggal 18 Juni 2024 jam 12.00 UTC terdapat pola konvluensi perlambatan angin di wilayah Kalimantan Selatan bagian timur. Kondisi tersebut dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah tersebut. (Lampiran 3).
 
Berdasarkan analisis kelembaban udara di lapisan 850mb, 700mb, dan 500mb terlihat nilai yang cukup tinggi berkisar antara 20 hingga 95 %. Kondisi ini menandakan kandungan uap air di wilayah Kalimantan Selatan cukup banyak untuk proses pertumbuhan awan-awan konvektif (cumulonimbus) yang berpotensi menimbulkan hujan sedang hingga
hingga lebat di wilayah Kalimantan Selatan (Lampiran 4).
POLA TEKANAN UDARA

KELEMBABAN UDARA

SUHU PERMUKAAN LAUT (SPL)

DAERAH KONVERGENSI, KONFLUEN, BELOKAN ANGIN

C. SKALA LOKAL
LABILITAS UDARA
-    Nilai LI mengindikasikan atmosfer udara tidak stabil dan memungkinkan terjadi thunderstorm.
-    Nilai KI mengindikasikan adanya potensi konvektif sedang hingga kuat dengan kemungkinan thunderstorm.
-    Nilai CAPE mengindikasikan kondisi atmosfer yang tidak stabil dan menunjukkan adanya konvektif sedang hingga kuat.
Kondisi labilitas lokal yang kuat mendukung proses konvektif sehingga
meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah Kalimantan Selatan.

    
   
   
D. CITRA SATELIT CUACA
ANALISIS CITRA SATELIT CUACA
Berdasarkan data satelit tanggal 18 Juni 2024 terpantau adanya gugusan awan dengan suhu puncak awan berkisar antara -62oC hingga -69oC di sekitar wilayah Tanah Bumbu dan sekitarnya pada pukul (02.30 – 04.30 WITA). Kondisi ini mengindikasikan adanya awan-awan konvektif yang menimbulkan hujan dengan intensitas ringan hingga sedang di wilayah tersebut. (Lampiran 6).
E. CITRA RADAR CUACA
ANALISIS CITRA RADAR CUACA
 
Dari analisa produk radar CMAX tanggal 18 Juni 2024 pukul 02.00 – 4.30 UTC terlihat reflektifitas berkisar antara 35 - 40 dBz yang menunjukkan hujan ringan hingga sedang di sekitar wilayah Tanah Bumbu dan sekitarnya (Lampiran 7).
 
IV. KESIMPULAN
 
Berdasarkan analisis meteorologi, kondisi yang mempengaruhi terjadinya tanah longsor pada tanggal 18 Juni 2024 di Kabupaten Tanah Bumbu, Kecamatan Mantewe, Provinsi Kalimantan Selatan adalah Kondisi Kelembaban lapisan 850mb dan 700 mb yang masih cenderung cukup tinggi, Labilitas lokal yang kuat sehingga wilayah Kalimantan Selatan masih berpotensi untuk terjadinya hujan dengan intensitas ringan hingga sedang, Kendati demikan nilai curah hujan pengamatan ARG dan juga GSMap tidak tercatat hujan dengan intensitas lebat namun hanya tercatat hujan ringan hingga sedang saja sehingga diindikasikan ada kemungkinan faktor lain selain curah hujan yang menyebabkan terjadinya tanah longsor tersebut di lokasi kejadian.
 
V. PROSPEK KEDEPAN
 
Dalam 3 hari ke depan potensi hujan dengan berpotensi berawam hingga hujan dengan intensitas ringan yang dapat disertai petir/kilat dan angin kencang masih berpotensi terjadi di wilayah Kalimantan Selatan. Kondisi ini berdasarkan prakiraan musim dari Staklim Banjarbaru, dimana wilayah Kalimantan Selatan sekarang ini masih memiliki sifat hujan Normal. Selain itu kondisi atmosfer saat ini juga masih terdapat daerah dengan tingkat labilitas lokal yang cukup kuat di wilayah kalimantan selatan .
 
VI. INFORMASI PERINGATAN DINI
PERINGATAN DINI
PRODUK (GAMBAR/SCREENSHOOT)
MINGGUAN



2 HARI KEDEPAN



NOWCASTING

VII. LAMPIRAN
1. Streamline
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!


2. Suhu Muka Laut
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!


3. Kelembaban Relatif
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!

 

4. Citra Satelit Cuaca
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!

 

5. Citra Radar
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!

 

6. Peta Isohyet
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!


7. Peta GSMAP
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!


8. Profil Udara Atas
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!

 

Banjarbaru, 20 Juni 2024 Forecaster on Duty
  1. ​​​​​​​Shaa Imul Qadri
  2. Bayu Kencana Putra