BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA
Jl.Angkasa I No.2 Kemayoran, Jakarta 10720, Telp: (021) 4246321, fax: (021) 4246703
PO. BOX 3540 JKT, Website : http://www.bmkg.go.id, Email : info@bmkg.go.id

ANALISIS CUACA PADA KEJADIAN HUJAN LEBAT, PETIR
DI JAWA BARAT , KABUPATEN BANDUNG BARAT , GUNUNGHALU , SUKASARI
TANGGAL 25 APRIL 2024


I. INFORMASI KEJADIAN
LOKASI
  • Jawa Barat , Kabupaten Bandung Barat , Gununghalu , Sukasari
  • Jawa Barat , Kabupaten Ciamis , Sadananya , Gunungsari
  • Jawa Barat , Kabupaten Garut , Banjarwangi , Talagasari
  • Jawa Barat , Kabupaten Sukabumi , Nagrak , Girijaya
TANGGAL 25 April 2024 16:15 WIB s.d. 25 April 2024 21:00 WIB
DAMPAK Pohon Tumbang, Tanah Longsor, Bangunan Rusak, Korban Jiwa / Luka, Gangguan Transportasi
1. Berdasarkan informasi yang diperoleh dr WA Group Posko Relawan Bencana, diketahui telah terjadi longsor di Desa Sukasari, Kecamatan Gunung Halu, Kabupaten Bandung Barat lokasi RW 02/RW 04 pada pagi hari, alan Perbatasan Cisuru Sukasari-Tamanjaya dengan membawa material tanah, batu, dan pohon dengan luas kurang lebih cakupan seluas 1 ha persegi. 2. Berdasarkan informasi media online dilaporkan terjadi longsor tebing setinggi 20 meter yang terletak di bawah Jalan Desa yang yang menghubungkan Dusun Cikatomas dan Dusun Cilopadang Desa Gunungsari Kecamatan Sadananya Kabupaten Ciamis, kejadian tersebut terjadi pada pukul 16.15 WIB. Longsor menyebabkan pohon tumbang dan materialnya menutupi saluran air Cikopeng. 3. Berdasarkan laporan BPBD Kab Garut, hujan menyebabkan longsor pada pukul 19.00 WIB di Kp. Sirnagalih Desa Talaga Kecamatan Banjarwangi Kabupaten Garut. Longsor di Kp. Sirnagalih Desa Talaga Kecamatan Banjarwangi Kabupaten Garut berdampak 1 unit rumah dan 1 fasilitas umum rusak, serta dilaporkan 3 orang tertimbun longsor. 4. Terjadi sambaran petir pada pukul 21.00 WIB di wilayah Kp. Cireundeu Peuntas Desa Girijaya Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi, yang merusak instalasi listrik menimbulkan percikan api dan api membesar hingga terjadi kebakaran mengakibatkan 1 rumah warga terbakar.
BERITA KEJADIAN
II. DATA PENGAMATAN SYNOPTIK
POS HUJAN CURAH HUJAN / KECEPATAN ANGIN
ARG Cisompet
29.2 mm/jam (Sangat Lebat), Pukul 14.10 - 15.10 WIB
ARG Sukaraja
31.8 mm/jam (sangat lebat), Pukul 20.00 – 21.00 WIB
AWS Rancah
19.8 mm/jam (Sangat Lebat), Pukul 17.20 - 18.20 WIB
ARG Ciwidey
18.0 mm/jam (Lebat), Pukul 18.20 – 19.20 WIB
III. ANALISIS METEOROLOGI
A. SKALA GLOBAL
INDIKATOR
KETERANGAN
El Niño Southern Oscillation (ENSO)

Dipole Mode Indeks (DMI)

B. SKALA REGIONAL
FENOMENA GELOMBANG ATMOSFER

POLA ANGIN
Angin yang melewati wilayah Jawa Barat pada umumnya didominasi dari arah timur laut hingga tenggara, terdapat sirkulasi siklonik di Samudra Hindia sebelah barat Sumatra yang membentuk daerah belokan dan perlambatan angin (konvergen) di wilayah Jawa Barat, mendukung pertumbuhan awan hujan di wilayah Jawa Barat.
POLA TEKANAN UDARA

KELEMBABAN UDARA
Kelembapan udara wilayah Jawa Barat di lapisan 850 - 500 mb berada pada rentang 70 - 95%.
SUHU PERMUKAAN LAUT (SPL)
Suhu muka laut di sekitar wilayah Indonesia relatif hangat, mendukung penambahan suplai uap air ke wilayah Indonesia termasuk wilayah Jawa Barat dan sekitarnya.
DAERAH KONVERGENSI, KONFLUEN, BELOKAN ANGIN

C. SKALA LOKAL
LABILITAS UDARA
Indeks labilitas udara di wilayah Jawa Barat adalah:
  • K-Index berkisar 35 s/d 39, mengindikasikan kemungkinan konvektif sedang hingga kuat.
  • L-Indeks berkisar -5 s/d -1, mengindikasikan kondisi atmosfer yang labil dengan potensi kuat terjadinya TS
  • Showalter Indeks berkisar -2 s/d 0, mengindikasikan kemungkinan terjadinya Showers dan Thunderstrom.
D. CITRA SATELIT CUACA
ANALISIS CITRA SATELIT CUACA
Kab Bandung
Berdasarkan interpretasi citra radar dan satelit, terpantau pergerakan awan hujan ke wilayah Bandung Barat mulai pukul 01.11 WIB dan meluas ke wilayah Gunung Halu mulai pukul 01.35 WIB yang bertahan dalam durasi yang cukup lama yakni terpantau meuluh pada pukul 08.10 WIB. Nilai reflektifitas maksimum berkisar 35 - 40 dBZ (antara pukul 01.23 – 02.10 WIB) serta tercatat penurunan suhu puncak awan mencapai -69 s/d -62°C. Hal tersebut mengindikasikan terjadinya potensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang pada dini hari dan pada periode tersebut terpantau meningkatnya tutupan awan hujan di wilayah Gunung Halu Bandung Barat.

Kab Garut
Berdasarkan interpretasi citra satelit, pukul 13.30 WIB terpantau sel awan konvektif di sekitar wilayah Garut bagian selatan, awan tersebut tumbuh secara massif, pukul 14.40 WIB awan tersebut semakin meluas ke wilayah disekitarnya termasuk daerah Banjarwangi Garut. Pada saat yang bersamaan juga terpantau sel awan di sekitar wilayah Tasikmalaya, kemudian pukul 15.20 WIB sel-sel awan tersebut bergabung membentuk tutupan awan yang lebih luas di sebagian besar wilayah Garut.
Terjadi penurunan suhu puncak awan mencapai -100 s/d -80°C pada pukul 14.50 – 17.00 WIB, kondisi tersebut mengindikasikan terjadinya peningkatan proses konvektif dengan potensi hujan sedang hingga lebat pada periode tersebut.

Kab Ciamis
Berdasarkan interpretasi citra satelit, terpantau pertumbuhan sel awan konvektif di sekitar Tasikmalaya bagian utara pada pukul 13.50 WIB. Seiring pertumbuhannya sel awan tersebut bergerak ke arah timur dan meluas ke wilayah Ciamis bagian utara pada pukul 14.50 WIB. Pada sore hari pukul 15.40 WIB tutupan awan hujan di wilayah tersebut semakin signifikan akibat peningkatan proses konvektif, hal tersebut teridentifikasi dari terjadinya penurunan suhu puncak awan mencapai -80 s/d -75°C antara pukul 15.40 – 17.30 WIB, kondisi tersebut mengindikasikan potensi peningkatan intensitas hujan di sekitar Ciamis utara pada sore hari. Awan hujan di wilayah Ciamis bagian utara terpantau melruuh pada malam hari sekitar pukul 20.50 WIB.

Kabupaten Sukabumi
Berdasarkan interpretasi citra radar dan satelit, pada pukul 15.40 WIB terpantau sel awan konvektif di sekitar Nagrak Sukabumi, kemudian terpantau sel-sel awan konvektif baru di Sukabumi bagian utara dan Bogor bagian selatan. Pada pukul 18.20 WIB awan tersebut bergabung membentuk tutupan awan yang luas di wilayah Sukabumi dan Bogor bagian selatan. Nilai reflektivitas maksimum di wilayah Nagrak sukabumi berkisar 45 – 50 dBZ dengan suhu puncak awan minimum mencapai -75 s/d -69 °C pada pukul 16.35 – 21.07 WIB. Kondisi tersebut mengindikasikan peningkatan proses konvektif dengan jenis awan Cumolimbus yang berpotensi hujan diserta kilat/petir dan angin kencang.
Awan hujan di wilayah Sukabumi bagian utara pada umumnya meluruh pada malam hari pukul 23.00 WIB.
Hasil overlay data radar dan sambaran petir terdapat kejadian petir di sekitar lokasi terdampak (Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi) pada pukul 20.59 – 21.07 WIB dengan jarak antara 10 – 20 km.
E. CITRA RADAR CUACA
ANALISIS CITRA RADAR CUACA

IV. KESIMPULAN
  1.  
  2. Berdasarkan analisis dinamika atmosfer terkini terdapat beberapa fenomena yang mendukung potensi pertumbuhan awan konvektif dan atau terjadinya di sebagian wilayah Jawa Barat yakni suhu muka laut di sekitar wilayah Indonesia relatif hangat, mendukung penambahan suplai uap air ke wilayah Indonesia termasuk wilayah Jawa Barat dan sekitarnya; kelembapan udara wilayah Jawa Barat di lapisan 850 - 500 mb berada pada rentang 70 - 98%; terdapat sirkulasi siklonik di Samudra Hindia sebelah barat Sumatra yang membentuk daerah belokan dan perlambatan angin (konvergen) di wilayah Jawa Barat, mendukung pertumbuhan awan hujan di wilayah Jawa Barat; indeks labilitas berada pada kategori labil kuat di sebagian wilayah Jawa Barat sehingga berpotensi meningkatkan aktivitas pertumbuhan awan konvektif pada skala lokal.
  3. Berdasarkan interpretasi citra radar, citra satelit dan pengukuran hujan di sekitar wilayah terdampak di wilayah Kab Bandung Barat tutupan awan hujan dalam durasu yang cukup lama yakni dari dini hari hingga pagi hari. Sedangkan di wilayah Kabupaten Garut, Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Sukabumi pertumbuhan awan hujan terpantau mulai siang hingga malam hari dengan jenis awan Cumulonimbus, pada jenis awan tersebut berpotensi hujan disertai kila/petir dan angin kencang. Pada kejadian petir di wilayah Sukabumi terpantau kejadian petir di sekitar lokasi terdampak dengan jarak antara 10 – 20 km.
  4.  
V. PROSPEK KEDEPAN
  1.  
  2. Kepada masyarakat dan Instansi terkait agar waspada terhadap terjadinya potensi bencana hidrometeorologis (dampak cuaca esktrem) seperti hujan lebat hingga sangat lebat dalam skala lokal, angin puting beliung, dan hujan es yang dapat mengakibatkan dampak seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang, serta dampak kerusakan lainnya.
  3. Waspada terhadap terjadinya cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai dengan kilat atau petir dan juga angin kencang pada sore hari, terutama pada hari dimana terjadi pemanasan kuat antara pukul 10.00 hingga 14.00 WIB, biasanya ditandai dengan jenis awan yang berwarna gelap, dan menjulang tinggi seperti kembang kol dan terkadang memiliki landasan pada puncaknya (Awan jenis Cumulonimbus).
  4. Waspada terhadap potensi sambaran petir dengan berlindung di tempat tertutup, menghindari pohon dan tiang tistrik atau sesuatu yang tinggi lainnya, menghindari tempat tinggi dan terbuka, mematikan alat komunikasi sementara waktu, dan menjaga jarak aman jika sedang berteduh di luar ruangan.
  5. Khusus untuk daerah bertopografi curam/bergunung atau rawan longsor agar tetap waspada khususnya pada kejadian hujan dengan intensitas ringan hingga sedang yang terjadi selama beberapa hari berturut-turut. Pada daerah dataran rendah dan dekat aliran sungai, untuk mewaspadai potensi genangan/banjir. Selain itu, waspada dengan adanya pohon, reklame, atau benda lain yang bisa roboh saat terjadi angin kencang.
  6. Diprakirakaan tiga (3) hari ke depan, terdapat potensi hujan yang dapat di sertai kilat/petir dan angin kecang yang dapat terjadi pada skala lokal dan durasi singkat antara siang hingga malam hari di sebagian wilayah Kab Bandung Barat, Kab Garut, Kab Ciamis dan Kab Sukabumi.
  7.  
VI. INFORMASI PERINGATAN DINI
PERINGATAN DINI
PRODUK (GAMBAR/SCREENSHOOT)
MINGGUAN

 
2 HARI KEDEPAN

NOWCASTING

VII. LAMPIRAN
1. Streamline
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!

 

2. Suhu Muka Laut
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!


3. Kelembaban Relatif
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!



4. Citra Satelit Cuaca
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!


5. Citra Radar
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!

 

 
6. Peta Isohyet
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!




7. Peta GSMAP
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!


8. Profil Udara Atas
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!


9. Data Sinoptik
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!


10. Lintasan Siklon Tropis
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!


11. Peta Kebakaran Hutan
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!


12. Indeks Lokal
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!



13. Lainnya
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!