BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA
STASIUN METEOROLOGI KELAS I SUPADIO


Jl. Adi Sucipto KM. 17 Kompleks Bandara Supadio Pontianak 78391
Telp. 0561 – 721142 Fax.  0561 – 6727520  Email : stamet.supadio@bmkg.go.id
Website : http://kalbarprov.bmkg.go.id

ANALISIS CUACA PADA KEJADIAN HUJAN LEBAT
DI KALIMANTAN BARAT , KABUPATEN KAPUAS HULU , SILAT HULU , NANGA DANGKAN I
TANGGAL 13 - 14 APRIL 2024


I. INFORMASI KEJADIAN
LOKASI
  • Kalimantan Barat , Kabupaten Kapuas Hulu , Silat Hulu , Nanga Dangkan I
  • Kalimantan Barat , Kabupaten Kapuas Hulu , Silat Hulu , Nanga Dangkan Ii
  • Kalimantan Barat , Kabupaten Kapuas Hulu , Putussibau Utara , Padua Mendalam
  • Kalimantan Barat , Kabupaten Kapuas Hulu , Putussibau Selatan , Kedamin Hilir
  • Kalimantan Barat , Kabupaten Kapuas Hulu , Putussibau Selatan , Tanjung Jati
TANGGAL 13 April 2024 WIB s.d. 14 April 2024 WIB (Sore)
DAMPAK Banjir / Genangan
Banjir
BERITA KEJADIAN
II. DATA PENGAMATAN SYNOPTIK
POS HUJAN CURAH HUJAN / KECEPATAN ANGIN
-
-
III. ANALISIS METEOROLOGI
A. SKALA GLOBAL
INDIKATOR
KETERANGAN
Southern Oscillation Index (SOI)
SOI bernilai -1.7. Nilai ini mengindikasikan adanya pergerakan massa udara dari Samudera
Pasifik Barat ke Samudera Pasifik Timur dan berdampak tidak signifikan terhadap aktivitas pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia.
Indeks Nino 3.4
Indeks Nino 3.4 bernilai +1.04 yang menunjukkan suplai uap air dari Samudera Pasifik Tengah ke Samudera Pasifik Timur tidak signifikan terhadap pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia namun terdapat potensi El Nino Moderate.
Fase konvektif MJO
terpantau berada di fase 4 (Maritime Continent) Netral dan kurang berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia. Gangguan fenomena MJO secara spasial tidak terpantau aktif di wilayah Indonesia yang berpotensi menyebabkan peningkatan pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut.
Indian Ocean Dipole (IOD)
bernilai +0.64, dimana kondisi ini mengindikasikan adanya pergerakan uap air dari wilayah
Samudra Hindia ke wilayah Indonesia bagian barat memberikan pengaruh tidak signifikan
terhadap pembentukan awan di wilayah Indonesia bagian barat.
B. SKALA REGIONAL
INDEKS SERUAKAN DINGIN (COLD SURGE)
Indeks seruakan dingin bernilai -4.8. Aliran massa udara dingin tidak signifikan terhadap kondisi cuaca di wilayah Indonesia.
POLA ANGIN
Analisis angin zonal pada lapisan 850 hPa untuk wilayah Indonesia didominasi oleh angin
timuran dengan kecepatan angin maksimum 15 m/s di Samudra Hindia selatan Banten, kecuali di sebagian wilayah Aceh, Sumatera Barat, Jambi, Sumatra Selatan, Kep. Bangka Belitung, Bengkulu, Kalimantan Barat, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan didominasi oleh angin baratan. Analisis angin zonal pada lapisan 200 hPa untuk wilayah Indonesia didominasi oleh angin timuran dengan kecepatan angin maksimum 15 m/s di wilayah Perairan utara Papua.
POLA TEKANAN UDARA
Tekanan udara di wilayah Indonesia secara umum 1008 – 1012 hPa. Gelombang Equatorial Rossby terpantau aktif di wilayah sebagian kecil Lampung dan Papua Selatan. Gelombang Kelvin terpantau aktif di wilayah sebagain kecil Maluku Utara. Hal ini berpotensi meningkatkan aktivitas konvektif serta pembentukan pola sirkulasi siklonik di wilayah tersebut.
KELEMBABAN UDARA
Pada lapisan 850 hPa kelembapan udara di wilayah Indonesia umumnya cukup tinggi dengan kelembapan udara berkisar antara 70 – 100%, kecuali di sebagian wilayah Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, NTT, Samudera Hindia selatan Jawa hingga NTT, dan Laut Arafura selatan Merauke kelembapan udara berkisar antara 20 – 60%. Pada lapisan 700 hPa kelembapan udara di wilayah Indonesia masih cukup basah antara antara 60 – 100%, kecuali di sebagian wilayah Aceh, perairan utara – timur dan barat Aceh, Samudra Hindia barat Bengkulu hingga selatan Banten, Bali, NTB, NTT, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Laut Jawa utara Bali hingga Laut Banda, dan Perairan utara Papua kelembapan udara berkisar antara 10 – 50%.
SUHU PERMUKAAN LAUT (SPL)
Suhu permukaan laut di wilayah pesisir Kalimantan Barat bernilai 30-31°C. Anomali suhu muka laut bernilai positif dimana kondisi ini menandakan adanya suplai uap air yang cukup untuk pertumbuhan awan hujan di Kalimantan Barat. Anoma
DAERAH KONVERGENSI, KONFLUEN, BELOKAN ANGIN
Terdapat daerah konvergensi di wilayah Kalimantan Barat. Kondisi ini mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan konvektif di wilayah Kalimantan Barat.
C. SKALA LOKAL
LABILITAS UDARA
-
D. CITRA SATELIT CUACA
ANALISIS CITRA SATELIT CUACA
Akumulasi curah hujan harian berdasarkan produk GSMAP menunjukkan bahwa terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat di Kab. Kapuas Hulu selama periode tanggal 10 - 13 April 2024.
E. CITRA RADAR CUACA
ANALISIS CITRA RADAR CUACA
Berdasarkan akumulasi curah hujan dari citra radar produk PAC, diketahui bahwa terlah terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat di Kab. Kapuas Hulu selama periode tanggal 10 - 13 April 2024.
IV. KESIMPULAN
- Telah terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat selama periode 10 - 13 April 2024 yang dapat memicu terjadinya banjir di sejumlah wilayah di Kab. Kapuas Hulu.
- Faktor meteorologis yang dominan pada kejadian bencana tersebut antara lain yaitu adanya pola konvergensi yang terjadi secara persisten di wilayah Kalimantan Barat, serta didukung oleh suhu permukaan laut di pesisir barat Kalimantan Barat yang cenderung hangat.
V. PROSPEK KEDEPAN
Sebagian besar wilayah Kalimantan Barat masih berpeluang terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang berdurasi singkat.
VI. INFORMASI PERINGATAN DINI
PERINGATAN DINI
PRODUK (GAMBAR/SCREENSHOOT)
MINGGUAN
2 HARI KEDEPAN
NOWCASTING


VII. LAMPIRAN
1. Streamline
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!

2. Suhu Muka Laut
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!
3. Kelembaban Relatif
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!
4. Peta GSMAP
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!


5. Citra Radar
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!

Stasiun Meteorologi Kelas I Supadio - Pontianak
15 April 2024
Prakirawan Cuaca


Ade Supriyatna, S.Tr
Stasiun Meteorologi Kelas I Supadio - Pontianak