BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA
Jl.Angkasa I No.2 Kemayoran, Jakarta 10720, Telp: (021) 4246321, fax: (021) 4246703
PO. BOX 3540 JKT, Website : http://www.bmkg.go.id, Email : info@bmkg.go.id

ANALISIS CUACA PADA KEJADIAN HUJAN LEBAT
DI JAWA BARAT , KABUPATEN SUMEDANG , SITURAJA , SUKATALI
TANGGAL 08 APRIL 2024


I. INFORMASI KEJADIAN
LOKASI
Jawa Barat , Kabupaten Sumedang , Situraja , Sukatali
TANGGAL 08 April 2024 23:30 WIB (Malam)
DAMPAK Pohon Tumbang, Tanah Longsor, Gangguan Transportasi
Terjadi longsor dan pohon tumbang pada 8 April 2024 sekitar pukul 23.30 WIB di wilayah Desa Sukatali Jalan Sumedang - Wado Kecamatan Situraja Kabupaten Sumedang. Berdasarkan informasi dari BPBD dan whatsapp group Posko Info Relawan Bencana akibat dari hujan deras menyebabkan longsor dan pohon tumbang pada 8 April 2024 sekitar pukul 23.30 WIB di wilayah Desa Sukatali Jalan Sumedang - Wado Kecamatan Situraja Kabupaten Sumedang. Longsor dan pohon tumbang berdampak tertutupnya akses jalan Sumedang - Wado tidak dapat dilalui kendaraan.
BERITA KEJADIAN
II. DATA PENGAMATAN SYNOPTIK
POS HUJAN CURAH HUJAN / KECEPATAN ANGIN
ARG Sumedang Selatan
30.8 mm/jam (Sangat lebat) Pukul 19.50 – 20.50 WIB
55.4 mm/hari (Lebat)
AWS Cimalaka
56 mm/jam (Ekstrem) Pukul 22.50 – 23.50 WIB
106.8 mm/hari (Sangat lebat)
III. ANALISIS METEOROLOGI
A. SKALA GLOBAL
INDIKATOR
KETERANGAN
El Niño Southern Oscillation (ENSO)

Dipole Mode Indeks (DMI)

B. SKALA REGIONAL
FENOMENA GELOMBANG ATMOSFER

POLA ANGIN
Terdapat Siklon Tropis Olga di Samudra Hindia sebelah barat daya Sabu yang menyebabkan terbentuknya daerah belokan angin (shearline) di wilayah Jawa barat sehingga berpengaruh terhadap pembentukan awan di Jawa Barat bagian barat.
POLA TEKANAN UDARA

KELEMBABAN UDARA
Suhu muka laut di sekitar wilayah Indonesia relatif hangat, mendukung penambahan suplai uap air ke wilayah Indonesia termasuk wilayah Jawa Barat dan sekitarnya.
SUHU PERMUKAAN LAUT (SPL)
Suhu muka laut di sekitar wilayah Indonesia relatif hangat, mendukung penambahan suplai uap air ke wilayah Indonesia termasuk wilayah Jawa Barat dan sekitarnya.​​​​​​​
DAERAH KONVERGENSI, KONFLUEN, BELOKAN ANGIN

C. SKALA LOKAL
LABILITAS UDARA
Indeks labilitas udara di wilayah Jawa Barat adalah:
  • K-Index berkisar 26 s/d 38, mengindikasikan kemungkinan konvektif sedang hingga kuat.
  • L-Indeks berkisar -1 s/d -5, mengindikasikan kondisi atmosfer yang labil dengan potensi kuat terjadinya TS.
  • Showalter Indeks berkisar -1 s/d 0, mengindikasikan kemungkinan terjadinya Thunderstrom.
D. CITRA SATELIT CUACA
ANALISIS CITRA SATELIT CUACA
Pada periode tersebut juga terjadi penurunan suhu puncak awan minimum mencapai -100 s/d -80°C, kondisi tersebut mengindikasikan terjadinya peningkatan proses konvektif dengan jenis awan Cumulonimbus yang berpotensi terjadinya hujan di sertai kilat/petir dan angin kencang. Tutupan awan di wilayah Sumedang berlangsung dalam durasi yang cukup lama hingga dini hari pukul 03.16 WIB tanggal 9 April 2024 awan tersebut baru terpantau meluruh.
E. CITRA RADAR CUACA
ANALISIS CITRA RADAR CUACA
Berdasarkan interpretasi citra radar dan satelit, terpantau tutupan awan konvektif pada pukul 15.40 WIB di sekitar Kab Tasikmalaya bagian utara, seiring pertumbuhannya awan tersebut meluas ke wilayah Kab Sumedang bagian selatan pada pukul 17.20 WIB, pada saat yang bersamaan terpantau sel awan konvektif baru di sekitar Majalengka bagian barat yang tumbuh dengan cepat dan bergabung dengan tutupan awan di wilayah Sumedang bagian selatan tersebut sehingga pukul 18.10 WIB tutupan awan meluas hampir di sebagian besar wilayah Sumedang. Pada malam hari pertumbuhan awan semakin menguat dengan nilai reflektivitas maksimum berkisar 45 – 50 dBZ antara pukul 19.40 – 23.50 WIB.
IV. KESIMPULAN
  1.  
  2. Berdasarkan analisis dinamika atmosfer terkini terdapat beberapa fenomena yang mendukung potensi pertumbuhan awan konvektif dan atau terjadinya di sebagian wilayah Jawa Barat yakni Suhu muka laut di sekitar wilayah Indonesia relatif hangat, mendukung penambahan suplai uap air ke wilayah Indonesia termasuk wilayah Jawa Barat dan sekitarnya, kelembapan udara wilayah Jawa Barat di lapisan 850 - 500 mb berada pada rentang 40 - 95%; terdapat Siklon Tropis Olga di Samudra Hindia sebelah barat daya Sabu yang menyebabkan terbentuknya daerah belokan angin di wilayah Jawa barat sehingga berpengaruh terhadap pembentukan awan di Jawa Barat bagian barat; indeks labilitas berada pada kategori labil sedang hingga kuat di sebagian wilayah Jawa Barat sehingga berpotensi meningkatkan aktivitas pertumbuhan awan konvektif pada skala lokal.
  3. Berdasarkan interpretasi citra radar, citra satelit dan data pengukuran hujan yang terdekat dengan lokasi terdampak (Sumedang bagian tengah dan selatan) diketahui pada saat sebelum kejadian tanah longsor terjadi hujan selama 3 hari berturut – turut dengan intensitas ringan hingga sedang, intensitas hujan meningkat menjadi lebat hingga ekstrem pada tanggal kejadian yang berlangsung dalam durasi yang cukup lama yakni dari malam hingga dini hari, kondisi tersebut dapat berpotensi menjadikan tanah semakin basah.
  4.  
V. PROSPEK KEDEPAN
  1.  
  2. Kepada masyarakat dan Instansi terkait agar waspada terhadap terjadinya potensi bencana hidrometeorologis (dampak cuaca esktrem) seperti hujan lebat hingga sangat lebat dalam skala lokal, angin puting beliung, dan hujan es yang dapat mengakibatkan dampak seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang, serta dampak kerusakan lainnya.
  3. Waspada terhadap terjadinya cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai dengan kilat atau petir dan juga angin kencang pada sore hari, terutama pada hari dimana terjadi pemanasan kuat antara pukul 10.00 hingga 14.00 WIB, biasanya ditandai dengan jenis awan yang berwarna gelap, dan menjulang tinggi seperti kembang kol dan terkadang memiliki landasan pada puncaknya (Awan jenis Cumulonimbus).
  4. Khusus untuk daerah bertopografi curam/bergunung atau rawan longsor agar tetap waspada khususnya pada kejadian hujan dengan intensitas ringan hingga sedang yang terjadi selama beberapa hari berturut-turut. Pada daerah dataran rendah dan dekat aliran sungai, untuk mewaspadai potensi genangan/banjir. Selain itu, waspada dengan adanya pohon, reklame, atau benda lain yang bisa roboh saat terjadi angin kencang.
  5. Diprakirakaan tiga (3) hari ke depan, terdapat potensi hujan yang dapat di sertai kilat/petir dan angin kecang yang dapat terjadi pada skala lokal dan durasi singkat antara siang hingga malam hari di sebagian wilayah Kabupaten Sumedang
  6.  
VI. INFORMASI PERINGATAN DINI
PERINGATAN DINI
PRODUK (GAMBAR/SCREENSHOOT)
MINGGUAN

2 HARI KEDEPAN

NOWCASTING

VII. LAMPIRAN
1. Streamline
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!


2. Suhu Muka Laut
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!


3. Kelembaban Relatif
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!


4. Citra Satelit Cuaca
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!


5. Citra Radar
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!


6. Peta Isohyet
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!


7. Peta GSMAP
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!


8. Profil Udara Atas
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!


9. Data Sinoptik
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!


10. Lintasan Siklon Tropis
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!


11. Peta Kebakaran Hutan
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!


12. Indeks Lokal
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!



13. Lainnya
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!