El Niño Southern Oscillation (ENSO)

Dipole Mode Indeks (DMI)

FENOMENA GELOMBANG ATMOSFER

POLA ANGIN

Angin di wilayah Jawa Barat dominan bertiup dari arah tenggara, tidak terpantau adanya belokan angin atau pertemuan angin di wilayah Jawa Barat.

POLA TEKANAN UDARA

KELEMBABAN UDARA

Kelembapan udara wilayah Jawa Barat di lapisan 850 - 500 mb berada pada rentang 55 - 98%.

SUHU PERMUKAAN LAUT (SPL)

Suhu muka laut di sekitar wilayah Indonesia relatif hangat, mendukung penambahan suplai uap air ke wilayah Indonesia termasuk wilayah Jawa Barat dan sekitarnya.​​​​​​​

DAERAH KONVERGENSI, KONFLUEN, BELOKAN ANGIN

LABILITAS UDARA

Indeks labilitas udara di wilayah Jawa Barat adalah:

• K-Index berkisar 35 s/d 38, mengindikasikan kemungkinan konvektif sedang hingga kuat.
• L-Indeks berkisar -1 s/d -7, mengindikasikan kondisi atmosfer yang labil dengan potensi kuat terjadinya TS.
• Showalter Indeks berkisar -2 s/d 0, mengindikasikan kemungkinan terjadinya Thunderstrom.

ANALISIS CITRA SATELIT CUACA

ANALISIS CITRA RADAR CUACA

Berdasarkan interpretasi citra radar diketahui pertumbuhan bibit awan Konvektif di perbatasan Kab Bogor bagian selatan dan Kab Sukabumi bagian utara mulai pukul 10.11 WIB kemudain berkembang ke tahap matang dengan tipe awan yang relatif lokal dan lifetime yang singkat pukul 10.43 – 12.15 WIB arah gerak awan menuju barat. Kemudian secara bertahap pada pukul 15.39 WIB terpantau kembali bibit awan konvektif di bagian selatan perbatasan antara Kab Bogor dan Kab Sukabumi, tumbuh dengan massif dan luas hingga menutupi wilayah Caringin hingga Cicurug pada pukul 15.47 – 19.47 WIB dan mencapai nilai Reflektifitas maksimum 35 – 45 dBZ, bertahan relatif lama hingga terpantau perlahan meluruh mulai pukul 19.55 WIB. Kondisi awan pada kategori tersebut, mengindikasin terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat di sekitar wilayah Caringin, Kab Bogor bagian selatan dan Cicurug, Kab. Sukabumi bagian utara pada waktu sore dan malam hari.