BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA
Jl.Angkasa I No.2 Kemayoran, Jakarta 10720, Telp: (021) 4246321, fax: (021) 4246703
PO. BOX 3540 JKT, Website : http://www.bmkg.go.id, Email : info@bmkg.go.id

ANALISIS CUACA PADA KEJADIAN HUJAN LEBAT
DI PAPUA , KABUPATEN NABIRE , MAKIMI
TANGGAL 15 MARET 2024


I. INFORMASI KEJADIAN
LOKASI
  • Papua , Kabupaten Nabire , Makimi
  • Papua , Kabupaten Nabire , Teluk Kimi , Samabusa
TANGGAL 15 Maret 2024 WIT (Pagi)
DAMPAK Banjir / Genangan
Banjir di perumahan warga dan tergganggunya jalur transportasi
BERITA KEJADIAN
II. DATA PENGAMATAN SYNOPTIK
POS HUJAN CURAH HUJAN / KECEPATAN ANGIN
Stasiun Meteorologi Nabire
72.9 mm (Hujan lebat)
III. ANALISIS METEOROLOGI
A. SKALA GLOBAL
INDIKATOR
KETERANGAN
El Niño Southern Oscillation (ENSO)
Berdasarkan data Indeks Nino 3.4 bernilai : + 1.21 (kurang signifikan terhadap peningkatan hujan harian di Wilayah Indonesia) & index SOI bernilai + 1.0 (Suplai uap air bergerak dari Pasifik Barat ke Pasifik Timur, aktifitas potensi pembentukkan awan hujan di wil. Indonesia timur kurang signifikan.
Dipole Mode Indeks (DMI)

B. SKALA REGIONAL
FENOMENA GELOMBANG ATMOSFER
Berdasarkan data diagram fase MJO pada tanggal 13 Maret 2024 yang berada di kuadran V, sehingga mempengaruhi kondisi curah hujan di sekitar wilayah Indonesia.
POLA ANGIN
Berdasarkan prakiraan angin lapisan 3000 Feet tanggal 14 Maret 2024 pukul 09.00 WIT menunjukkan adanya massa udara bergerak lurus dari utara & timur laut bergerak menuju wilayah Papua bagian barat melewati diatas wilayah Papua bagian tengah secara umum mengakibatkan adanya pola shearline, bergerak ke arah wilayah Papua Bagian timur hingga selatan sehingga adanya potensi pertumbuhan awan-awan konvektif misalnya hujan intensitas sedang-lebat, hujan ekstrim, angin kencang serta cuaca buruk lainnya.
POLA TEKANAN UDARA

KELEMBABAN UDARA
Berdasarkan data kelembaban relatif tanggal 14 Maret 2024 pada lapisan 850, 700 & 500 mb pukul 21.00 WIT wilayah Nabire yaitu Lapisan RH Pukul 21.00 WIT 850 mb
80 – 100 % 700 mb
80 - 90 % 500 mb
60 - 80 %
Kelembaban relatif berkisar 60 - 100 %. Dapat disimpulkan bahwa pada saat kejadian hujan lebat tersebut, kondisi udara basah hingga lapisan 500 mb, sangat mendukung untuk perbentukan awan-awan konvektif di atas wilayah Nabire sampai di ketinggian level 500 mb.
SUHU PERMUKAAN LAUT (SPL)
Data model analisis & anomali suhu permukaan laut weekly tanggal 07 – 13 Maret 2024 menunjukkan bahwa suhu muka laut Teluk Cenderawasih cukup hangat berkisar > 30 °C. Analisis anomali SST bernilai positif (0.5) s/d (+1.5)°C di sekitar perairan Teluk Cendrawasih. Kondisi ini menunjukkan adanya potensi penguapan sehingga massa uap air tersedia cukup di sekitar wilayah Teluk Cenderawasih.
DAERAH KONVERGENSI, KONFLUEN, BELOKAN ANGIN

C. SKALA LOKAL
LABILITAS UDARA

D. CITRA SATELIT CUACA
ANALISIS CITRA SATELIT CUACA
Berdasarkan gambar satelit Himawari 8 EH pada tanggal 14 Maret 2024 yang diambil mulai pukul 19.50 & 22.50 WIT memperlihatkan terdapatnya awan-awan konvektif tebal (awan hujan) meluas tepat diatas sebelah timur hingga selatan wilayah Nabire. Terlihat kumpulan awan-awan konvektif tebal tersebut bergerak masuk ke wilayah Nabire berasal dari arah timur hingga selatan yang merupakan area pergunungan dan perbukitan di Nabire. Dari klasifikasi jenis awan diketahui awan yang terbentuk adalah awan Cumulonimbus (Cb) & Cumulus (Cu) yang dapat diketahui berdasarkan suhu puncak awan pada counter line satelit Himawari 8 EH yaitu (-62) s/d (-100) 0C yang berpotensi menimbulkan hujan dengan intensitas sedang - lebat maupun cuaca buruk lainnya.
E. CITRA RADAR CUACA
ANALISIS CITRA RADAR CUACA

IV. KESIMPULAN
Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa :
1. Secara analisis global, kejadian banjir yang diakibatkan adanya hujan intensitas lebat yang terjadi menyebabkan banjir di daerah Samabusa, Makimi & beberapa area wilayah Nabire dipengaruhi oleh posisi peredaran tahunan Matahari yang sedang berada di Equator, Nino 3.4, Index SOI, MJO & kondisi suhu permukaan laut yang cukup hangat sehingga menambah pasokan uap air yang cukup untuk mendukung pembentukan awan hujan.
2. Adanya pola shearline (belokan angin) di atas wilayah Nabire yang menyebabkan terjadinya pembentukan awan – awan konvektif penghasil hujan intensitas lebat.
3. Kelembaban relatif (RH) pada lapisan 850, 700 & 500 mb berkisar 60 - 100 %. Hal ini menunjukkan bahwa pada saat kejadian hujan tersebut, kondisi udara basah hingga lapisan 500 mb, sangat mendukung untuk perbentukan awan-awan konvektif
4 Dari klasifikasi jenis awan diketahui awan yang terbentuk adalah awan Cumulonimbus (Cb )& Cumulus (Cu) yang dapat diketahui berdasarkan suhu puncak awan pada counter line satelit Himawari 8 EH yaitu (-62) s/d (-100) 0C yang berpotensi menimbulkan hujan intensitas sedang s/d lebat maupun cuaca buruk lainnya.
V. PROSPEK KEDEPAN
Untuk beberapa hari kedepan, wilayah Nabire masih berpotensi terjadinya hujan intensitas ringan hingga lebat terutama pada malam hari hingga dini hari.
VI. INFORMASI PERINGATAN DINI
PERINGATAN DINI
PRODUK (GAMBAR/SCREENSHOOT)
MINGGUAN

2 HARI KEDEPAN

NOWCASTING

VII. LAMPIRAN
1. Streamline
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!


2. Suhu Muka Laut
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!


3. Kelembaban Relatif
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!


4. Citra Satelit Cuaca
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!


5. Citra Radar
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!


6. Peta Isohyet
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!


7. Peta GSMAP
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!


8. Profil Udara Atas
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!


9. Data Sinoptik
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!


10. Lintasan Siklon Tropis
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!


11. Peta Kebakaran Hutan
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!


12. Indeks Lokal
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!


13. Lainnya
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!


BMKG Pusat (Sub Koordinator PDC)
15 Maret 2024
Prakirawan Cuaca



BMKG Pusat (Sub Koordinator PDC)