BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA
Jl.Angkasa I No.2 Kemayoran, Jakarta 10720, Telp: (021) 4246321, fax: (021) 4246703
PO. BOX 3540 JKT, Website : http://www.bmkg.go.id, Email : info@bmkg.go.id

ANALISIS CUACA PADA KEJADIAN ANGIN KENCANG
DI JAWA TENGAH , KABUPATEN BANYUMAS , PEKUNCEN
TANGGAL 11 MARET 2024


I. INFORMASI KEJADIAN
LOKASI
  • Jawa Tengah , Kabupaten Banyumas , Pekuncen
  • Jawa Tengah , Kabupaten Banyumas , Ajibarang
  • Jawa Tengah , Kabupaten Banyumas , Kedung Banteng , Kedungbanteng
  • Jawa Tengah , Kabupaten Banyumas , Purwojati
  • Jawa Tengah , Kabupaten Banyumas , Rawalo
  • Jawa Tengah , Kabupaten Banyumas , Baturraden
TANGGAL 11 Maret 2024 03:00 WIB s.d. 11 Maret 2024 05:00 WIB
DAMPAK Pohon Tumbang, Bangunan Rusak, Gangguan Transportasi
Pohon tumbang dan menimpa beberapa rumah dan tempat ibadah sehingga mengalami kerusakan serta menutup beberapa akses jalan raya.
BERITA KEJADIAN
II. DATA PENGAMATAN SYNOPTIK
POS HUJAN CURAH HUJAN / KECEPATAN ANGIN
Berdasarkan peta isoyet Jawa Tengah tidak terjadi hujan di Kec. Pekuncen, Kec. Ajibarang, Kec. Kedungbanteng

Stasiun Maritim Cilacap
19 KT (Max)
AAWS Banyumas
35,2 KPJ / 19 KT (Pkl. 04.40 WIB)


III. ANALISIS METEOROLOGI
A. SKALA GLOBAL
INDIKATOR
KETERANGAN
El Niño Southern Oscillation (ENSO)

Dipole Mode Indeks (DMI)

B. SKALA REGIONAL
FENOMENA GELOMBANG ATMOSFER
Aktifnya gelombang atmosfer Rossby Ekuator dan MJO berada di kuadran 4 yang mengakibatkan meningkatan pembentukan awan konvektif di Jawa Tengah.
POLA TEKANAN UDARA DAN ANGIN
Adanya Tekanan Rendah/996 hPa (Bibit Siklon Tropis 91S) terpantau di Samudra Hindia sebelah Barat Daya Banten yang memiliki Kecepatan angin Maksimum 35 knot dan bergerak ke arah timur-tenggara menjauhi Indonesia.
Adanya konvergensi dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, selain itu adanya daerah pertemuan angin (konfluensi) memanjang di Laut Jawa dan juga dari Samudra Hindia barat Sumatera hingga selatan Jawa, serta angin yang didominasi dari arah barat. Kondisi ini menyebabkan terjadinya peningkatan pembentukan awan konvektif dengan potensi hujan intensitas sedang – lebat disertai petir dan dapat disertai/didahului angin kencang di wilayah Pantura dan bag. Timur Jawa Tengah (tidak termasuk wilayah Kab. Banyumas).
KELEMBABAN UDARA
Dari data analisis kelembaban udara pada tanggal 11 Maret 2024 pukul 12 UTC pada lapisan 850mb dan 700mb menunjukkan nilai 70 – 90 %.
SUHU PERMUKAAN LAUT (SPL)

DAERAH KONVERGENSI, KONFLUEN, BELOKAN ANGIN

C. SKALA LOKAL
LABILITAS UDARA
Nilai K-Index 30 (konvektif sedang), nilai LIndex -1 s.d. 1 (Kemungkinan terjadi badai kecil), dan nilai S-Index 1 s/d 2 (Kemungkinan shower).
D. CITRA SATELIT CUACA
ANALISIS CITRA SATELIT CUACA
Analisa Citra satelit himawari tidak menunjukan adanya pertumbuhan awan konvektif (cumulonimbus).
E. CITRA RADAR CUACA
ANALISIS CITRA RADAR CUACA
Dari citra radar tidak menunjukan adanya nilai reflektivitas pada pukul 03.00 – 06.00 WIB. Dari produk yang lain baik HWIND atau MPPI V pun datanya tidak tertangkap radar, dikarenakan untuk Kab. Banyumas terletak dibelakang beberapa gunung.
IV. KESIMPULAN
  • Adanya konvergensi dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, selain itu adanya daerah pertemuan angin (konfluensi) memanjang di Laut Jawa dan juga dari Samudra Hindia barat Sumatera hingga selatan Jawa, serta angin yang didominasi dari arah barat. Kondisi ini menyebabkan terjadinya peningkatan pembentukan awan konvektif dengan potensi hujan intensitas sedang – lebat disertai petir dan dapat disertai/didahului angin kencang di wilayah Pantura dan bag. Timur Jawa Tengah (tidak termasuk wilayah Kab. Banyumas).
  • Analisa Citra satelit himawari tidak menunjukan adanya pertumbuhan awan konvektif (cumulonimbus). Dari citra radar tidak menunjukan adanya nilai reflektivitas pada pukul 03.00 – 06.00 WIB. Dari produk yang lain baik HWIND atau MPPI V pun datanya tidak tertangkap radar, dikarenakan untuk Kab. Banyumas terletak dibelakang beberapa gunung.
  • Adanya Bibit Siklon Tropis 91S terpantau di Samudra Hindia sebelah Barat Daya Banten yang memiliki Kecepatan angin Maksimum 35 knot dan tekanan udara 996 hPa serta bergerak ke arah timur-tenggara. Bibit Siklon Tropis ini (996 hPa) menimbulkan perbedaan gradasi tekanan udara yang cukup signifikan terhadap didaratan (jawa Tengah 1010 hPa) sehingga menginduksi daerah peningkatan kecepatan angin >25 knot (low level jet) di Samudera Hindia Barat Daya Sumatera - Selatan P.Jawa termasuk berdampak hingga ke wilayah di Jawa Tengah diantaranya di Kab. Banyumas.
  • Sehingga kejadian ini murni terjadi dikarenakan Low Level Jet yg tercipta dari tekanan rendah 996 hPa / Bibit Siklon 91S.
V. PROSPEK KEDEPAN

VI. INFORMASI PERINGATAN DINI
PERINGATAN DINI
PRODUK (GAMBAR/SCREENSHOOT)
MINGGUAN

2 HARI KEDEPAN



NOWCASTING

VII. LAMPIRAN
1. Streamline
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!

 

2. Suhu Muka Laut
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!


3. Kelembaban Relatif
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!


 

 
4. Citra Satelit Cuaca
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!



 



5. Citra Radar
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!






6. Peta Isohyet
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!


7. Peta GSMAP
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!


8. Profil Udara Atas
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!


9. Data Sinoptik
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!


10. Lintasan Siklon Tropis
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!


11. Peta Kebakaran Hutan
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!


12. Indeks Lokal
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!



13. Tekanan Udara
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!