Update MJO per tanggal 07 Maret 2024 terpantau aktif di kuadran 4 (Maritime Continent) yang berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan di wilayah Banten. (Gb.3).

​​​​​​​Gelombang tropis pada tanggal 08 Maret 2024 (Gb.4) menunjukkan adanya aktivitas gelombang MJO di wilayah Banten yang berpengaruh terhadap pertumbuhan awan hujan di wilayah Banten.

Peta analisis angin gradien tanggal 07 Maret 2024 jam 00 UTC dan 08 Maret 2024 jam 12 UTC menunjukkan secara umum angin bertiup dari Barat Daya – Barat Laut dengan kecepatan berkisar 17-29 knots di sekitar wilayah Banten (Gb.2). Terdapat pola daerah perlambatan angin atau konvergensi di sepanjang wilayah Banten. Hal tersebut mendukung pertumbuhan awan konvektif penyebab hujan sedang hingga lebat yang disertai kilat/petir dan angin kencang di wilayah Banten.

Kelembapan udara di Banten tanggal 07 Maret 2024 jam 00 UTC (Gb.6), cukup basah berkisar 70 – 100 % dari lapisan 925 – 500 mb.

Kelembapan udara di Banten tanggal 08 Maret 2024 jam 12 UTC (Gb.7), cukup basah berkisar 80 – 100 % dari lapisan 925 – 500 mb. Nilai kelembapan udara tersebut menunjukkan bahwa pada kondisi uap yang tersedia sangat basah pada lapisan bawah hingga lapisan atas untuk wilayah Banten.

Suhu muka laut di sekitar perairan Banten pada tanggal 07 Maret 2024 berkisar antara 28˚C hingga 30˚C (Gb.1.a). Anomali suhu muka laut adalah -0.5˚C hingga +0.5˚C terhadap normalnya (Gb.1b). Anomali hangat cenderung berada di perairan Selatan dan Utara Provinsi Banten. Hal tersebut menunjukkan bahwa kondisi suhu muka laut mendukung ketersediaan uap air.

Indeks surge atau seruakan dingin yang tercatat pada tanggal 07 Maret dan 08 Maret 2024 masing-masing sebesar +9.0 dan +6.2 (Gb.5). Kondisi ini menunjukkan bahwa aliran massa udara dingin kurang signifikan di wilayah Indonesia bagian Selatan, termasuk Banten sehingga tidak mendukung terbentuknya awan-awan hujan.

Berdasarkan data pengamatan udara atas WIII Jakarta pada tanggal 07 Maret 2024 jam 00 Z, CAPE bernilai 484.86 J/Kg, KI bernilai 34.40, LI bernilai -2.06, SI bernilai -0.54 dan TTI 44.10. Pada tanggal 08 Maret 2024 jam 12 Z, CAPE bernilai 305.12 J/Kg, KI bernilai 35.80, LI bernilai -0.98, SI bernilai 1.08 dan TTI 40.20. Hal ini menunjukkan labilitas sedang di wilayah Banten, sehingga signifikan mendukung potensi pertumbuhan awan konvektif di wilayah tersebut.

Berdasarkan Citra Satelit Himawari-8 tanggal 07 Maret 2024 (Gb.8), terlihat pertumbuhan awan konvektif di wilayah Kabupaten Pandeglang bagian Barat sejak jam 10.00 WIB dengan suhu puncak awan mencapai -62°C. Awan konvektif tersebut meluas serta menguat intensitasnya dan bergerak memasuki wilayah Kabupaten Pandeglang secara menyeluruh sejak jam 16.00 WIB dengan suhu puncak awan mencapai -69°C. Awan konvektif terpantau masih bertahan dan semakin meluas hingga tanggal 08 Maret 2024. Kemudian pada tanggal 09 Maret 2024 sekitar jam 01.00 WIB awan konvektif di wilayah Kabupaten Pandeglang mulai berkurang suhu puncak awannya mencapai -41°C.

Berdasarkan Citra Radar Cuaca Jakarta (Gb.9), hujan dengan intensitas ringan mulai terjadi dan masuk ke wilayah Kab. Pandeglang bagian Barat pada tanggal 07 Maret 2024 jam 15.08 WIB. Hujan pun semakin meluas ke seluruh wilayah Kab. Pandeglang dan meningkat intensitasnya menjadi sedang hingga lebat pada jam 15.28 WIB. Hujan terus menerus terjadi di wilayah Kab. Pandeglang bagian Barat hingga jam 22.48 WIB. Hujan dengan intensitas ringan mulai terjadi kembali di wilayah Kab. Pandeglang bagian Barat pada tanggal 08 Maret 2024 jam 01.38 WIB dan berlangsung hingga jam 05.48 WIB. Pada jam 20.38 WIB hujan dengan intensitas ringan hingga sedang terjadi di sekitar wilayah lokasi kejadian hingga jam 21.38 WIB, kemudian hujan intensitas ringan terjadi kembali pada jam 04.28 WIB hingga pagi hari.