BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA
Jl.Angkasa I No.2 Kemayoran, Jakarta 10720, Telp: (021) 4246321, fax: (021) 4246703
PO. BOX 3540 JKT, Website : http://www.bmkg.go.id, Email : info@bmkg.go.id

ANALISIS CUACA PADA KEJADIAN HUJAN LEBAT
DI JAWA BARAT , KOTA BOGOR , BOGOR TIMUR , KATULAMPA
TANGGAL 08 MARET 2024


I. INFORMASI KEJADIAN
LOKASI
Jawa Barat , Kota Bogor , Bogor Timur , Katulampa
TANGGAL 08 Maret 2024 WIB
DAMPAK Tanah Longsor
Hujan deras yang mengguyur sejumlah wilayah, menyebabkan dua motor warga Bogor jatuh, akibat tebingan setinggi 12 meter, di Kampung Parung Banteng, RT 05/01, Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, longsor pada Jumat, (8/3). Dua motor warga Bogor itu terjatuh ke Sungai Ciliwung. Kepala BPBD Kota Bogor, Hidayatulloh mengatakan, peristiwa tebingan longsor yang menyebabkan motor warga Bogor jatuh ini terjadi sekitar pukul 13:00 WIB. Di mana, penyebab kejadian ini terjadi akibat hujan deras, serta gerusan aliran air Sungai Ciliwung. “Tanah longsor ini akibat kondisi struktur tanah yang labil,” kata Hidayatulloh.
BERITA KEJADIAN
II. DATA PENGAMATAN SYNOPTIK
POS HUJAN CURAH HUJAN / KECEPATAN ANGIN
ARG Katulampa
ARG Rekayasa Cisadane
25.2 mm/jam Pukul 13.50 - 14.50 WIB
26.2 mm/hari
III. ANALISIS METEOROLOGI
A. SKALA GLOBAL
INDIKATOR
KETERANGAN
El Niño Southern Oscillation (ENSO)

B. SKALA REGIONAL
FENOMENA GELOMBANG ATMOSFER
MJO : MJO berada dalam kuadran 4 (Indian Ocean) sehingga berkontribusi
terhadap proses pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia.
POLA ANGIN
Bibit siklon 91S terpantau di Samudra Hindia bagian tenggara, barat daya Lampung. Sirkulasi siklonik terpantau di bagian Barat Australia yang mengakibatkan terbentuknya perlambatan angin (konvergensi) di sekitar Laut Jawa dan selatan Pulau Jawa, kondisi tersebut mengakibatkan peningkatan potensi pertumbuhan awan di sekitar area konvergensi tersebut.
POLA TEKANAN UDARA

KELEMBABAN UDARA
 
Kelembapan udara wilayah Jawa Barat di lapisan 850 - 500 mb cukup basah yakni berada pada rentang antara 70 - 95 %.
 
SUHU PERMUKAAN LAUT (SPL)
MJO berada dalam kuadran 4 (Indian Ocean) sehingga berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia.
DAERAH KONVERGENSI, KONFLUEN, BELOKAN ANGIN

C. SKALA LOKAL
LABILITAS UDARA
Indeks labilitas udara di wilayah Jawa Barat adalah :
§  K-Index berkisar 33 s/d 38, mengindikasikan kemungkinan konvektif sedang.
§  L-Indeks berkisar -4 s/d -1, mengindikasikan kondisi sangat labil dengan potensi terjadinya badai.
§  Showalter    Indeks    berkisar    -2    s/d     1, mengindikasikan kemungkinan terjadinya Shower dan Thunderstorm.
D. CITRA SATELIT CUACA
ANALISIS CITRA SATELIT CUACA
Berdasarkan interpretasi citra satelit, pada pukul 12.30 WIB terdapat tutupan sel awan konvektif di sekitar Jawa Barat bagian tengah yakni di sekitar Bandung Barat, Purwakarta selatan dan Subang Selatan yang seiring pertumbuhannya bergerak ke arah barat. Pukul 13.30 WIB awan tersebut terpantau memasuki Kab Bogor bagian selatan, kemudian pukul 13.50 – 15.00 WIB meluas ke wilayah Katulampa Kota Bogor dengan suhu puncak awan terendah mencapai -75 s/d -69 °C. Hal ini mengindikasikan terjadinya hujan sedang hingga lebat/sangat lebat di antara rentang waktu periode tersebut. Pada sore hari pukul 16.00 WIB, kembali terjadi tutupan awan hujan di wilayah Kota Bogor akibat suplai awan hujan dari wilayah Jawa Barat bagian tengah dan timur yang bergerak ke arah barat. Awan hujan tersebut terpantau meluruh di wilayah Kota Bogor pada pukul 18.30 WIB.
E. CITRA RADAR CUACA
ANALISIS CITRA RADAR CUACA

IV. KESIMPULAN
1.       Berdasarkan analisis dinamika atmosfer terkini tanggal 8 Maret 2024 terdapat beberapa fenomena yang mendukung potensi pertumbuhan awan konvektif dan atau terjadinya hujan di sebagian wilayah Jawa Barat yakni MJO berada di fase 4 (Indian Ocean) berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia; suhu muka laut di sekitar wilayah Indonesia relatif hangat, mendukung penambahan suplai uap air ke wilayah Indonesia termasuk wilayah Jawa Barat dan sekitarnya; Bibit siklon 91S terpantau di Samudra Hindia bagian tenggara, barat daya Lampung. Sirkulasi siklonik terpantau di bagian Barat Australia yang mengakibatkan perlambatan angin (konvergensi) di sekitar Laut Jawa dan selatan Pulau Jawa, kondisi tersebut mengakibatkan peningkatan potensi pertumbuhan awan di sekitar area konvergensi tersebut; Indeks labilitas berada pada kategori labil sedang hingga kuat di sebagian wilayah Jawa Barat sehingga berpotensi meningkatkan aktivitas pertumbuhan awan konvektif pada skala lokal.
2.    Berdasarkan interpretasi citra satelit dan pengamatan curah hujan terdekat di sekitar wilayah terdampak di Katulampa Kota Bogor diketahui tidak terjadi hujan pada waktu terjadinya longsor. Namun terpantau tutupan awan kovektif pada rentang waktu antara siang hingga sore hari yang mengindikasikan terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat/sangat lebat. Terpantau hujan juga terjadi pada beberapa hari berturut-turut sebelum terjadi longsor (5 -7 Maret 2024) dengan intensitas ringan hingga lebat, kondisi tersebut dapat menyebabkan tanah menjadi lebih labil dan semakin rawan longsor.
 
V. PROSPEK KEDEPAN
 
1.         Kepada masyarakat dan Instansi terkait agar waspada terhadap terjadinya potensi bencana hidrometeorologis (dampak cuaca esktrem) seperti hujan lebat hingga sangat lebat dalam skala lokal, angin puting beliung, dan hujan es yang dapat mengakibatkan dampak seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang, serta dampak kerusakan lainnya.
2.         Waspada terhadap terjadinya cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai dengan kilat atau petir dan juga angin kencang pada sore hari, terutama pada hari dimana terjadi pemanasan kuat antara pukul 10.00 hingga 14.00 WIB, biasanya ditandai dengan jenis awan yang berwarna gelap, dan menjulang tinggi seperti kembang kol dan terkadang memiliki landasan pada puncaknya (Awan jenis Cumulonimbus).
3.         Khusus untuk daerah bertopografi curam/bergunung atau rawan longsor agar tetap waspada khususnya pada kejadian hujan dengan intensitas ringan hingga sedang yang terjadi selama beberapa hari berturut-turut. Pada daerah dataran rendah dan dekat aliran sungai, untuk mewaspadai potensi genangan/banjir. Selain itu, waspada dengan adanya pohon, reklame, atau benda lain yang bisa roboh saat terjadi angin kencang.
4.         Diprakirakaan tiga (3) hari ke depan, terdapat potensi hujan dengan intesitas sedang hingga lebat di sertai kilat/petir dan angin kecang yang dapat terjadi pada skala lokal dan durasi singkat antara siang malam hari di sebagian wilayah Kab dan Kota Bogor.
 
VI. INFORMASI PERINGATAN DINI
PERINGATAN DINI
PRODUK (GAMBAR/SCREENSHOOT)
MINGGUAN

2 HARI KEDEPAN

NOWCASTING



VII. LAMPIRAN
1. Streamline
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!


2. Suhu Muka Laut
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!


3. Kelembaban Relatif
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!


4. Citra Satelit Cuaca
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!


5. Gelombang Atmosfer
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!


6. Peta Isohyet
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!


12. Indeks Lokal
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!


Bogor, 8 Maret 2024
09 Maret 2024
Prakirawan Cuaca



Leni Jantika H