BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA
Jl.Angkasa I No.2 Kemayoran, Jakarta 10720, Telp: (021) 4246321, fax: (021) 4246703
PO. BOX 3540 JKT, Website : http://www.bmkg.go.id, Email : info@bmkg.go.id

ANALISIS CUACA PADA KEJADIAN HUJAN LEBAT
DI JAKARTA , KOTA JAKARTA BARAT , KALI DERES , TEGAL ALUR
TANGGAL 29 FEBRUARI 2024


I. INFORMASI KEJADIAN
LOKASI
  • Jakarta , Kota Jakarta Barat , Kali Deres , Tegal Alur
  • Jakarta , Kota Jakarta Barat , Kali Deres , Kamal
  • Jakarta , Kota Jakarta Barat , Kebon Jeruk , Kedoya Utara
  • Jakarta , Kota Jakarta Pusat , Cempaka Putih
  • Jakarta , Kota Jakarta Pusat , Kemayoran , Sumur Batu
  • Jakarta , Kota Jakarta Timur , Pulo Gadung , Pisangan Timur
  • Jakarta , Kota Jakarta Timur , Pulo Gadung , Cipinang
  • Jakarta , Kota Jakarta Timur , Pulo Gadung , Rawamangun
  • Jakarta , Kota Jakarta Utara , Tanjung Priok , Sunter Jaya
  • Jakarta , Kota Jakarta Utara , Kelapa Gading
  • Jakarta , Kota Jakarta Utara , Kelapa Gading , Pegangsaan Dua
  • Jakarta , Kota Jakarta Utara , Tanjung Priok
  • Jakarta , Kota Jakarta Utara , Koja , Lagoa
  • Jakarta , Kota Jakarta Utara , Koja , Tugu Utara
  • Jakarta , Kota Jakarta Utara , Tanjung Priok , Sungai Bambu
  • Jakarta , Kota Jakarta Timur , Cakung , Rawa Terate
TANGGAL 29 Februari 2024 10:00 WIB (Pagi)
DAMPAK Banjir / Genangan, Gangguan Transportasi
Banjir/genangan di 42 titik dan gangguan transportasi akibat genangan di ruas jalan
BERITA KEJADIAN
II. DATA PENGAMATAN SYNOPTIK
POS HUJAN CURAH HUJAN / KECEPATAN ANGIN
Stamar TJ Priok
Curah hujan tanggal 28 Februari 2024 07.00 WIB – 29 Februari 2024 07.00 WIB yaitu sebesar 128.0 mm (24 jam)-Hujan sangat lebat
ARG Kelapa Gading
Curah hujan tanggal 28 Februari 2024 07.00 WIB – 29 Februari 2024 07.00 WIB yaitu sebesar 157.4 mm (24 jam) -Hujan sangat lebat
Pintu Air Pulo Gebang
Curah hujan tanggal 28 Februari 2024 07.00 WIB – 29 Februari 2024 07.00 WIB yaitu sebesar 127.0 mm (24 jam)-Hujan sangat lebat
Sunter Timur I Kodamar
Curah hujan tanggal 28 Februari 2024 07.00 WIB – 29 Februari 2024 07.00 WIB yaitu sebesar 112.0 mm (24 jam)-Hujan sangat lebat
III. ANALISIS METEOROLOGI
A. SKALA GLOBAL
INDIKATOR
KETERANGAN
El Niño Southern Oscillation (ENSO)
Nilai indeks Nino 3.4 sebesar +1.16 tidak signifikan terhadap peningkatan hujan di wil. Indonesia.
Dipole Mode Indeks (DMI)

B. SKALA REGIONAL
FENOMENA GELOMBANG ATMOSFER
Pada tanggal 28 Februari 2024 berada pada Fase 3 (Indian Ocean, NETRAL) tidak berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia.
POLA ANGIN
Berdasarkan analisa pola angin gradien tanggal 28 Febrauri 2024 pada umumnya angin yang melewati wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya didominasi dari arah Barat hingga Utara.
POLA TEKANAN UDARA

KELEMBABAN UDARA
Berdasarkan data analisis kelembapan udara hingga lapisan 500 mb (18000 feet) pada tanggal 28 Februari 2024 pukul 12.00 UTC menunjukkan secara umum wilayah Indonesia cenderung basah dan untuk wilayah DKI Jakarta berkisar 80-100%. Kondisi tersebut mengindikasikan terdapat banyaknya pasokan uap air hingga lapisan atas yang dapat mendukung terjadinya pertumbuhan awan-awan konvektif.
SUHU PERMUKAAN LAUT (SPL)
Berdasarkan data anomali SST tanggal 28 Febrauri 2024 di wilayah Indonesia memiliki anomali SST bernilai +0.5 s/d +3.0 °C Potensi penguapan (penambahan massa uap air) di Samudra Hindia barat Sumatra, L. Andaman, Slt. Malaka, L. Natuna, Slt. Sunda, Laut Jawa, L. Flores, L. Timor, Tlk. Tomini, Tlk. Bone, dan Samudra Pasifik utara Papua.
DAERAH KONVERGENSI, KONFLUEN, BELOKAN ANGIN
Terdapat pola pertemuan massa udara (konvergensi) dan perlambatan kecepatan angin disekitar wilayah DKI Jakarta yang dapat mengakibatkan penumpukan massa udara secara signifikan serta mendukung pertumbuhan awan konvektif dengan potensi hujan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat/petir dan angin kencang di wilayah tersebut.
C. SKALA LOKAL
LABILITAS UDARA
Analisis labilitas atmosfer pada tanggal 28 Februari 2024 pukul 00.00 UTC menunjukkan :
• Nilai K- Indeks (KI) sebesar 36-38 yang mengindikasikan konvektif kuat;
• Nilai L-Indeks (LI) antara -2 s/d -4 yang mengindikasikan kondisi atmosfer labil;
• Nilai Showalter Indeks (SI) antara -1 s/d -2 yang mengidikasikan kemungkinan terjadi Thunderstorm
D. CITRA SATELIT CUACA
ANALISIS CITRA SATELIT CUACA
Berdasarkan citra satelit Himawari 8 menunjukkan adanya pertumbuhan awan konvektif di wilayah Utara DKI Jakarta dan sekitarnya pada tanggal 29 Februari 2024 sejak dini hari pukul 03.00 WIB (20.00 UTC Tanggal 28 Februari 2024) hingga pagi hari. Dilihat dari suhu puncak awan konvektif berkisar antara -620C s.d. -800C yang menunjukkan bahwa awan-awan konvektif yang terbentuk merupakan jenis awan Cumulonimbus (CB) yang berpotensi menimbulkan hujan dengan intensitas sedang-sangat lebat yang dapat disertai dengan petir dan atau angin kencang dan berlangsung lama.
E. CITRA RADAR CUACA
ANALISIS CITRA RADAR CUACA
Berdasarkan citra radar cuaca wilayah Jabodetabek dan sekitarnya berkisar antara 35-50 dBZ yang menunjukan terjai hujan dengan intensitas Lebat.
IV. KESIMPULAN
Berdasarkan analisis di atas dapat disimpulkan bahwa:
1. Suhu permukaan laut di wilayah perairan Indonesia bagian barat hangat menunjukkan potensi penguapan yang signifikan sehingga berkontribusi terhadap pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut;
2. Analisa angin gradien menunjukkan terdapat pola pertemuan massa udara (konvergensi) dan perlambatan kecepatan angin di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya menyebabkan penumpukan massa udara dan mendukung pertumbuhan awan konvektif secara signifikan;
3. Nilai - nilai indeks labilitas atmosfer baik KI, LI, dan SI mengindikasikan bahwa kondisi atmosfer labil sehingga pertumbuhan awan konvektif seperti awan Cumulonimbus (Cb) cukup signifikan di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya;
4. Citra satelit dan citra radar cuaca menunjukkan terdapat pertumbuhan awan konvektif di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya;
5. Awan Cb menyebabkan hujan intensitas lebat hingga sangat lebat yang disertai angin kencang berdampak pada terjadinya banjir dan genangan di beberapa titik wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya;
V. PROSPEK KEDEPAN
1. Kejadian curah hujan dengan intensitas sangat lebat – ekstrem disertai kilat petir dan angin kencang masih berpotensi tinggi di seluruh wilayah DKI Jakarta di karenakan wilayah DKI Jakarta sedang memasuki puncak musim hujan.
2. Khusus untuk daerah bertopografi curam/bergunung atau rawan longsor agar tetap waspada khususnya pada kejadian hujan dengan intensitas ringan hingga sedang yang terjadi selama beberapa hari berturut-turut. Pada daerah dataran rendah dan dekat aliran sungai, muara, pesisir pantai untuk mewaspadai potensi genangan/banjir bersamaan dengan terjadinya pasang air laut.
3. Kepada masyarakat dan instansi yang terkait agar tetap waspada terhadap masih tingginya potensi bencana hidrometeorologis seperti banjir, tanah longsor, dan juga hujan es dan angin kencang.
VI. INFORMASI PERINGATAN DINI
PERINGATAN DINI
PRODUK (GAMBAR/SCREENSHOOT)
MINGGUAN

2 HARI KEDEPAN

NOWCASTING


VII. LAMPIRAN
1. Streamline
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!


 
2. Suhu Muka Laut
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!


3. Kelembaban Relatif
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!


4. Citra Satelit Cuaca
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!



5. Citra Radar
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!


6. Peta Isohyet
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!


7. Peta GSMAP
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!


8. Profil Udara Atas
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!


9. Data Sinoptik
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!


10. Lintasan Siklon Tropis
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!


11. Peta Kebakaran Hutan
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!


12. Indeks Lokal
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!


13. Lainnya
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!
Berdasarkan nilai indeks Surge pada tanggal 28 Februari 2024 bernilai +6.0 (normal < +10) Aliran massa udara dingin tidak signifikan terhadap wil. Indonesia.


BMKG Pusat (Sub Koordinator PDC)
01 Maret 2024
Prakirawan Cuaca



BMKG Pusat (Sub Koordinator PDC)