MJO update per tanggal 12 Februari 2024 berada di Kuadran 7 (Western Pacific). Kondisi ini secara spasial tidak berkontribusi pada peningkatan uap air dan proses pembentukan awan hujan di wilayah Provinsi Banten (Gb.3).

 

 

Gelombang tropis pada tanggal 13 Februari 2024 (Gb.4) menunjukkan tidak adanya aktivitas Gelombang Equatorial di wilayah Banten sehingga tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan awan hujan di wilayah Banten.

 

 

Peta analisis angin gradien tanggal 13 Februari 2024 jam 12 UTC menunjukkan secara umum angin bertiup dari arah Barat Daya hingga Barat Laut dengan kecepatan berkisar 6 - 14 knots di sekitar wilayah Banten (Gb.2a). Dari peta analisis arah dan kecepatan angin pada lapisan gradien (Gb.2b) dan lapisan 850 mb menunjukkan secara umum angin bertiup dari Barat Daya hingga Barat Laut dengan kecepatan berkisar 05 – 10 knots di sekitar wilayah Banten. Pada 2 lapisan ini terjadi belokan angin di wilayah Banten yang menyebabkan daerah perlambatan angin yang  memicu  adanya  daerah  pumpunan  awan. 

 

Peta analisis angin gradien tanggal 13 Februari 2024 jam 12 UTC menunjukkan secara umum angin bertiup dari arah Barat Daya hingga Barat Laut dengan kecepatan berkisar 6 - 14 knots di sekitar wilayah Banten (Gb.2a). Dari peta analisis arah dan kecepatan angin pada lapisan gradien (Gb.2b) dan lapisan 850 mb menunjukkan secara umum angin bertiup dari Barat Daya hingga Barat Laut dengan kecepatan berkisar 05 – 10 knots di sekitar wilayah Banten. Pada 2 lapisan ini terjadi belokan angin di wilayah Banten yang menyebabkan daerah perlambatan angin yang  memicu  adanya  daerah  pumpunan  awan. 

 

Kelembapan udara di wilayah Banten tanggal 13 Februari 2024 (Gb.5) pukul 12 UTC pada lapisan 850 mb hingga 700 mb menunjukkan nilai kelembapan pada rentang 70-90%, sedangkan pada lapisan 500 mb dengan nilai 50-70%. Berdasarkan nilai kelembapan udara tersebut menunjukan bahwa kondisi udara di wilayah Provinsi Banten tergolong cukup basah.

 

Suhu muka laut di sekitar perairan Banten update per tanggal 12 Februari 2024 berkisar antara 28˚C hingga 30˚C (Gb.1.a). Anomali suhu muka laut berkisar antara 0˚C hingga +1.5 ˚C terhadap normalnya (Gb.1b). Anomali hangat cenderung berada di perairan Utara dan Barat Provinsi Banten. Hal tersebut menunjukkan bahwa kondisi suhu muka laut mendukung ketersediaan uap air.

 

Berdasarkan data pengamatan udara atas WIII Jakarta pada tanggal 13 Februari jam 12 Z, CAPE bernilai 1671 j/kg, K – Index (KI) sebesar 33.5 menunjukkan konvektif sedang, Lifted Index (LI) bernilai -3.55 yang menunjukkan udara labil dan kemungkinan terjadi Thunderstorm (TS), begitu juga Showalter Index (SI) bernilai 1.82 dan indeks TTI 41.4, menunjukkan potensi terjadinya Thunderstorm (TS).

 

 

Berdasarkan Citra Satelit Himawari-8 tanggal 14 Februari 2024 (Gb.6), mulai terlihat adanya pertumbuhan awan konvektif sejak pukul 01.00 WIB dengan suhu puncak awan -48°C di sekitar wilayah Kota Tangerang. Pada pukul 02.00 WIB awan konvektif tersebut semakin meluas hingga wilayay Kota Tangerang Selatan dan suhu puncak awannya mencapai suhu -69°C. Awan konvektif terpantau semakin menguat pada pukul 02.30 WIB dan mencapai puncaknya pada pukul 03.00 WIB yang ditandai dengan suhu puncak awan yang mencapai -100°C di wilayah Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan. Pada pukul 06.30 WIB awan konvektif mulai meluruh dan meluas ke seluruh wilayah Provinsi Banten yang ditandai dengan kenaikan suhu puncak awan menjadi -56°C.

 

Berdasarkan Citra Radar Cuaca Jakarta (Gb.7) tanggal 14 Februari 2024, terlihat mulai terjadi hujan di wilayah Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan pada pukul 01.42 WIB. Pada pukul 02.46 – 04.06 WIB hujan semakin meluas dan menguat ke wilayah Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan dan meningkat intensitasnya menjadi hujan sedang hingga lebat yang ditandai dengan reflektivitas mencapai 55 dBZ. Pada pukul 06.22 WIB terpantau hujan dengan intensitas ringan hingga sedang masih terjadi di wilayah Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan.