BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA
Jl.Angkasa I No.2 Kemayoran, Jakarta 10720, Telp: (021) 4246321, fax: (021) 4246703
PO. BOX 3540 JKT, Website : http://www.bmkg.go.id, Email : info@bmkg.go.id

ANALISIS CUACA PADA KEJADIAN ANGIN KENCANG, HUJAN LEBAT
DI NUSA TENGGARA BARAT , KABUPATEN LOMBOK TIMUR , TERARA , TERARA
TANGGAL 11 FEBRUARI 2024


I. INFORMASI KEJADIAN
LOKASI
Nusa Tenggara Barat , Kabupaten Lombok Timur , Terara , Terara
TANGGAL 11 Februari 2024 15:00 WITA (Sore)
DAMPAK Pohon Tumbang, Bangunan Rusak
Pohon tumbang merusak rumah warga
BERITA KEJADIAN
II. DATA PENGAMATAN SYNOPTIK
POS HUJAN CURAH HUJAN / KECEPATAN ANGIN
Pos Hujan Terara
22 mm
III. ANALISIS METEOROLOGI
A. SKALA GLOBAL
INDIKATOR
KETERANGAN
El Niño Southern Oscillation (ENSO)

MJO
Berdasarkan data pada diagram pergerakan MJO, (update pada tanggal 9 Februari 2024) MJO berada pada kuadran 7 yang tidak berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan di sebagian wilayah Indonesia.
B. SKALA REGIONAL
FENOMENA GELOMBANG ATMOSFER

POLA ANGIN
Dari analisa pola tekanan tanggal 11 Februari 2024 jam 00.00 UTC (08.00 WITA terlihat adanya Pusat Tekanan Rendah (Low Pressure) di bagian utara perairan Australia bagian utara. Sementara itu, secara umum tekanan udara di wilayah NTB adalah 1006 - 1012 hPa. Kemudian, berdasarkan data analisis angin gradien tanggal 11 Februari 2024 jam 12.00 UTC terdapat adanya pertemuan massa udara di wilayah NTB sehingga terjadi penumpukan massa udara yang berpotensi menyebabkan pertumbuhan awan hujan.
 
POLA TEKANAN UDARA
Dari analisa pola tekanan tanggal 11 Februari 2024 jam 00.00 UTC (08.00 WITA terlihat adanya Pusat Tekanan Rendah (Low Pressure) di bagian utara perairan Australia bagian utara. Sementara itu, secara umum tekanan udara di wilayah NTB adalah 1006 - 1012 hPa. Kemudian, berdasarkan data analisis angin gradien tanggal 11 Februari 2024 jam 12.00 UTC terdapat adanya pertemuan massa udara di wilayah NTB sehingga terjadi penumpukan massa udara yang berpotensi menyebabkan pertumbuhan awan hujan.
KELEMBABAN UDARA
Kelembaban udara di atas atmosfer di Pulau Lombok pada lapisan 850 mb berkisar antara 80-100%, 700 mb berkisar 70-90% dan pada lapisan 500 mb berkisar 70 - 100%. Pada lapisan rendah hingga tinggi kelembaban udara sangat tinggi, mengakibatkan adanya massa udara basah terkonsentrasi maka kondisi ini mendukung kuat pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut.
SUHU PERMUKAAN LAUT (SPL)
Berdasarkan data model analisis Sea Surface Temperature (SST) pada tanggal 10 Februari 2024 menunjukkan bahwa SST berada pada nilai yang cukup hangat antara 29 – 31 °C, dan anomali suhu muka laut ( 0.0 – 1.0 °C) di area perairan sekitar Pulau Lombok. Kondisi ini menunjukan aktivitas penguapan masih cukup tinggi sehingga banyak suplai uap air ke atmosfer untuk mendukung terbentuknya awan-awan konvektif di sekitar wilayah Pulau Lombok.
 
C. SKALA LOKAL
LABILITAS UDARA
 
Berdasarkan data model analisis indeks K pada tanggal 12 Februari 2024 jam 00.00 WITA didapatkan nilai KI berkisar antara 35 - 38 (peluang badai guntur (80%) – (>90%) secara umum menunjukan adanya kondisi udara labil yang mendukung potensi pertumbuhan awan konvektif di wilayah tersebut.
 
D. CITRA SATELIT CUACA
ANALISIS CITRA SATELIT CUACA
Pada citra satelit Himawari produk IR Enhanced pada tanggal 11 Februari 2024 pukul 15.00 – 16.00 WITA terlihat suhu puncak awan mencapai -28 s.d -69 °C.
E. CITRA RADAR CUACA
ANALISIS CITRA RADAR CUACA
 
Berdasarkan analisis data reflektivitas produk Cmax tanggal 11 Februari 2024 di Kecamatan Terara dan sekitarnya pada pkl 16.00 – 17.00 WITA terdapat kumpulan awan konvektif dengan nilai reflektifitas berkisar antara 35 dBz s/d 55 dBz .
 
IV. KESIMPULAN
 
·       Kejadian hujan sedang - lebat yang disertai angin kencang di Kecamatan Terara, Kabupaten Lombok Timur yang berlangsung tanggal 11 Februari 2024 antara pukul 15.00 – 16.00 WITA, terjadi akibat adanya pertumbuhan awan Cumulonimbus (Cb) yang cukup signifikan dengan suhu puncak awan mencapai -28 hingga – (-69) ᵒC dan dari citra Satelit dengan nilai dBZ maksimum berkisar antara 35-55 dBZ. Pertumbuhan awan CB ini disebabkan karena adanya konvergensi dan belokan angin di wilayah NTB dan didukung dengan kondisi atmosfer yang cukup labil dan lembab.
·       Kondisi Musim: wilayah NTB pada saat ini secara umum memasuki musim hujan.
 
V. PROSPEK KEDEPAN
 
Hujan dengan intensitas ringan hingga lebat disertai badai guntur/petir dan angin kencang masih berpotensi terjadi di sebagian wilayah NTB hingga tiga hari ke depan.
 
VI. INFORMASI PERINGATAN DINI
PERINGATAN DINI
PRODUK (GAMBAR/SCREENSHOOT)
MINGGUAN

2 HARI KEDEPAN

NOWCASTING


VII. LAMPIRAN
1. Streamline & Isobar
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!


2. Suhu Muka Laut
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!


3. Kelembaban Relatif
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!


4. Citra Satelit Cuaca
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!


5. Citra Radar
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!


6. MJO
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!


7. K Index
File berhasil diupload!
File berhasil diupload!


BMKG Bima
15 Februari 2024
Prakirawan Cuaca



Anggi Dewita, S.Tr., MES