BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA
Jl.Angkasa I No.2 Kemayoran, Jakarta 10720, Telp: (021) 4246321, fax: (021) 4246703
PO. BOX 3540 JKT, Website : http://www.bmkg.go.id, Email : info@bmkg.go.id

ANALISIS CUACA PADA KEJADIAN HUJAN LEBAT
DI NUSA TENGGARA TIMUR , KABUPATEN ENDE
TANGGAL 02 AGUSTUS 2000


I. INFORMASI KEJADIAN
LOKASI
Nusa Tenggara Timur , Kabupaten Ende
TANGGAL 02 Agustus 2000 WIB
DAMPAK Tanah Longsor
Tanah Longsor
BERITA KEJADIAN
II. DATA PENGAMATAN SYNOPTIK
POS HUJAN CURAH HUJAN / KECEPATAN ANGIN
Pos Pengamatan Meteorologi Ende
Pos Pengamatan Meteorologi Ende
Pos Pengamatan Meteorologi Ende
16.5Hujan Ringan
24.2Hujan Sedang
22.8Hujan Sedang
III. ANALISIS METEOROLOGI
A. SKALA GLOBAL
INDIKATOR
KETERANGAN
El Niño Southern Oscillation (ENSO)
Sea Surface Temperature (SST)Secara umum, suhu muka laut di wilayah Indonesia berkisar dari 260 C – 310 C. Suhu muka laut di wilayah NTT umumnya berkisar antara 26°C – 29 °C dengan anomali suhu muka laut di wilayah NTT berkisar antara 0.5°C hingga +2.0°C. Anomali positif dari suhu muka laut di sekitar Pulau Flores meningkatkan potensi pembentukan awan konvektif di wilayah Ende.
Dipole Mode Indeks (DMI)

B. SKALA REGIONAL
FENOMENA GELOMBANG ATMOSFER
Gelombang EquatorialMJO berada di kuadran 8, tidak berkontribusi terhadap penambahan massa udara basah di wilayah Indonesia terutama NTT. Terdapat juga EQ Wave Rossby di sekitar NTT pada tanggal 31 Juli 2021 sehingga menyebabkan anomali OLR bernilai negatif sehingga meningkatkan potensi pembentukan awan konvektif di NTT.
POLA ANGIN
Pola AnginTidak terdapat sirkulasi Eddy/sirkulasi tertutup di sekitar wilayah NTT tidak berdampak pada peningkatan pembentukan awan konvektif di wilayah NTT khususnya di Pulau Flores.
POLA TEKANAN UDARA

KELEMBABAN UDARA

SUHU PERMUKAAN LAUT (SPL)

DAERAH KONVERGENSI, KONFLUEN, BELOKAN ANGIN

C. SKALA LOKAL
LABILITAS UDARA

D. CITRA SATELIT CUACA
ANALISIS CITRA SATELIT CUACA
Analisis Citra Satelit CuacaBerdasarkan interpretasi Citra Satelit Himawari-8, pada wilayah Ende seperti di Kelimutu, Lio Timur dan sekitarnya  tidak terpantau adanya pertumbuhan awan-awan konvektif  sejak tanggal 31Juli 2021 hingga tanggal 02 Agustus 2021.
​​​​​​​
E. CITRA RADAR CUACA
ANALISIS CITRA RADAR CUACA

IV. KESIMPULAN

·         Berdasarkan infomasi dari media cetak diberitakan telah terjadi banjir dan longsor di daerah Moni, Kec. Kelimutu yang menyebabkan gedung SMKN 7 Moni ambruk, serta jebolnya tembok gereja Stasi Wolosambi dan seorang warga yang meninggal akibat terseret banjir di sungai Nualima, Kecamatan Lio Timur, Kabupaten Ende. Berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer, hujan yang terjadi di wilayah Ende disebabkan oleh faktor lokal yang kuat dan melemahnya kecepatan angin sehingga memicu pertumbuhan awan-awan konventif. Banjir dan longsor yang terjadi bisa dipengaruhi oleh kondisi topografis wilayah dan kondisi kemiringan tanah.
·         Kondisi panas yang berkepanjangan juga merupakan faktor pemicu terjadinya tanah longsor. Tanah yang berada di dataran miring yang terus menurus terkena panas akan kering dan berongga sehingga menyebabkan daya ikat tanah melemah dan ketika terjadi hujan di wilayah tersebut maka terjadilah longsor.

V. PROSPEK KEDEPAN

VI. INFORMASI PERINGATAN DINI
PERINGATAN DINI
PRODUK (GAMBAR/SCREENSHOOT)
MINGGUAN

NOWCASTING

VII. LAMPIRAN
1. Streamline


2. Suhu Muka Laut


3. Kelembaban Relatif


4. Citra Satelit Cuaca


5. Citra Radar


6. Peta Isohyet


7. Peta GSMAP


8. Profil Udara Atas


9. Data Sinoptik


10. Lintasan Siklon Tropis


11. Peta Kebakaran Hutan


12. Indeks Lokal


13. Lainnya


Diklat IBF Natalia
03 Juni 2023
Prakirawan Cuaca



Diklat IBF Natalia